Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seiring Usia, Anda Lebih Rentan Alami Gangguan Bau Badan

Kompas.com - 30/07/2015, 20:32 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab bau badan dikarenakan aroma kurang sedap yang berasal dari dalam tubuh dan bercampur dengan keringat. Aroma kurang sedap ini biasanya terjadi pada area ketiak dan sela-sela jari kaki. Umumnya, perkara bau badan bisa menjadi masalah dalam pergaulan. Sebab, jujur saja, apakah Anda betah berlama-lama ngobrol dengan orang yang bau badan? Tentu tidak, bukan?

Ternyata, persoalan bau badan ini lebih banyak dialami oleh orang dewasa ketimbang anak-anak. Setidaknya, demikianlah yang dipublikasikan oleh Journal of Investigative Dermatology. Alasannya, dalam tubuh manusia dewasa terdapat senyawa bernama 2-Nonenal yang produksinya terus meningkat seiring usia manusia.

Pada proses penelitian, para pakar mempelajari aroma tubuh responden yang berusia 26 hingga 75 tahun. Peneliti menemukan, senyawa 2-Nonenal ternyata lebih kuat pada mereka yang berusia 40 tahunan ketimbang responden lain yang berusia lebih muda.

Penyebab bau badan, kata peneliti, bukan karena produksi keringat yang meningkat saat seseorang banyak beraktivitas. Menurut mereka, pemicunya adalah bakteri pada keringat. Sebab, keringat itu tidak memiliki aroma dan membantu menjaga suhu tubuh serta menyeimbangkan cairan di dalam tubuh. Perlu Anda ketahui, pada tubuh manusia terdapat dua kelenjar keringat, kelenjar eccrine dan apocrine.

Kelenjar eccrine ada di seluruh tubuh, sedangkan kelenjar apocrine ada di bagian tubuh yang banyak tumbuh rambut.

Salah satu langkah untuk menangkal bau badan adalah dengan mengaplikasikan deodoran. Namun, apabila deodoran tidak bisa mengatasi bau badan, maka Anda disarankan untuk menggunakan produk deodoran dengan resep dokter. Fungsi dari deodoran sendiri adalah merintangi pori-pori keringat, tetapi tidak menghambat perspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com