Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2015, 17:22 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan, cuti selama masa kehamilan bagi seorang karyawan swasta wanita dapat diambil dalam kurun waktu satu setengah bulan sebelum persalinan dan satu setengah bulan sesudahnya. Tak sedikit wanita yang memilih untuk memindahkan cuti mereka sebelum persalinan ke masa setelah melahirkan agar dapat lebih banyak waktu memberikan ASI ekslusif pada anak.


Negara sebenarnya sudah menjamin bahwa ASI ekslusif dapat terus dilanjutkan meskipun para wanita sudah kembali bekerja dan menjalankan rutinitasnya. Namun fakta yang didapat sebenarnya terbilang ironis. Data dari RISKEDAS tahun 2013 menyebutkan bahwa pada usia nol hingga satu bulan ASI ekslusif pada bayi mencapai angka 52,7 persen. Namun hingga usia bayi mencapai enam bulan, ASI ekslusif menurun hingga menjadi 30,2 persen saja. Padahal ASI eksklusif sejatinya harus diberikan sampai anak berusia dua tahun.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) lewat sekjennya, Frahdibha Tenrilemba mengungapkan bahwa ada banyak gangguan bagi ibu untuk memberi ASI ekslusif pada anak, "Dapat disimpulkan seiring bertambah usia bayi, semakin banyak gangguan dari berbagai faktor yang menyebabkan ibu tak dapat menyusui secara eklusif. Bagi wanita pekerja, gangguan tersebut dapat disebabkan salah satunya dari kewajiban ibu untuk kembali bekerja."

Tak jarang saat kembali bekerja pasca-melahirkan, wanita yang bekerja agak kewalahan saat harus membagi waktu antara rutinitasnya di tempat kerja, menyiapkan ASI ekslusif, merawat anak, serta mengurus rumah tangga. Tak heran pada akhirnya banyak wanita yang memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaanya. Hal tersebut disebutkan dalam acara jumpa pers AIMI yang berlangsung di Bloeming, FX Sudirman (30/7/2015), Kamis lalu.

AIMI sendiri saat ini sedang memperjuangkan hak cuti melahirkan selama enam bulan bagi para ibu pasca-melahirkan. "AIMI akan terus memperjuangkan cuti melahirkan selama enam bulan atau lebih serta dukungan yang layak, karena hal ini sangat penting untuk melindungi sang ibu dan bayi itu sendiri. Hasil yang diharapkan dari misi ini adalah ibu dan anaknya bisa mendapatkan nutrisi terbaik serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik demi masa depan dan kemajuan bangsa ini," ujar Mia, Ketua Umum AIMI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com