Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2015, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Your Tango


KOMPAS.com -
Mengakhiri hubungan asmara yang selama ini dijalin tentu merupakan hal yang menyedihkan dan menyakitkan. Akan tetapi, tidak sedikit pasangan yang memilih untuk bersahabat setelah tidak lagi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Wajarkah hal demikian?

Nina Atwood, seorang terapis dan penulis buku berjudul Temptations of the Single Girl mengungkapkan bahwa ada sebagian orang yang menganggap bersahabat dengan mantan kekasih akan membuat keadaan lebih mudah. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari keterpurukan pasca-putus hubungan dan mengurangi rasa sakit akibat hubungan yang kandas.

"Anda mungkin berpikir bahwa bersahabat dengan mantan kekasih adalah hal yang bagus. Namun, ada banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti perasaan keterikatan emosional. Anda merasa bahwa orang ini lebih mengenal Anda dibanding orang lain. Meski bila Anda tidak lagi tertarik secara seksual, namun Anda masih menginginkan keintiman emosional yang selama ini Anda bagi bersama," jelas Atwood.

Selanjutnya, Atwood menjelaskan tantangan lain adalah dependensi semacam itu akan membuat Anda lebih rapuh dan kembali sakit hati ketika mantan kekasih telah menemukan pujaan hati yang baru. "Lambat laun ia pasti akan menemukan orang baru. Tidak ada seorang pun yang menikmati perasaan ketika posisinya tergantikan orang lain," imbuhnya.

Lindsay Kriger, seorang pakar hubungan percintaan, menyatakan bahwa transisi dari hubungan asmara ke persahabatan memiliki beragam bahaya yang menimbulkan sakit hati. Ajakan untuk berteman memang terdengar sebagai ide yang bagus, namun tanpa sadar malah menimbulkan luka lebih dalam.

"Hal yang paling penting begitu hubungan berakhir adalah memutus semua ikatan dan melanjutkan hidup sehingga Anda dapat menemukan kebahagiaan di tempat lain. Ini artinya Anda harus menghapus nomor kontaknya dan bahkan membentengi akses mantan kekasih di seluruh media sosial yang Anda miliki," jelas Kriger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Your Tango
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com