Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2015, 13:00 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com — Tak sedikit karyawan yang sering mengeluh mengenai pekerjaan. Mereka merasa apa yang mereka terima tidak sepadan dengan beban kerja yang telah disepakati menjadi tanggung jawabnya.

Kondisi itu semakin memburuk ketika salah satu dari si tukang mengeluh ini memprovokasi karyawan lain untuk ikut komplain dan protes mengenai keadaan yang katanya tidak adil tersebut.

Jika Anda punya rekan kerja dengan sikap yang demikian, segeralah ambil langkah seribu untuk menjauh. Terutama, apabila hal-hal buruk yang diungkapkan olehnya, tidak Anda rasakan sama sekali. Sebab, berteman dan bekerja dengan rekan yang demikian bisa membuat semangat dan kinerja Anda menurun.

Menurut ahli hipnoterapi, Chloe Brotheridge, selalu berdekatan dengan sumber bad mood sepanjang hari bisa membuat pikiran serta rutinitas kerja jadi berantakan.

Selanjutnya, Brotheridge mengatakan bahwa sangat tidak realistis bagi seorang karyawan untuk selalu berharap kesempurnaan dari perusahaan atau atasan. Sebab, seperti kita ketahui, di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Tak bisa dimungkiri, dalam dunia kerja, Anda rentan bersinggungan dengan kesalahan, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Namun, kondisi ini tidak berarti hal tersebut akan terus berkelanjutan. Kuncinya ada pada diri Anda. Apakah Anda ingin terus berkubang di sebuah kondisi yang melunturkan semangat atau mencari lingkungan baru yang lebih positif?

Brotheridge mengingatkan bahwa hal paling penting adalah bagaimana kemampuan Anda dalam mengubah semua ketidaknyamanan di kantor menjadi sebuah kesempatan untuk membuktikan bahwa kinerja Anda tidak luntur hanya karena provokasi dan bad mood yang dirasakan.

“Tidak semua orang memiliki kesempatan seperti Anda. Hal buruk yang terjadi pada orang lain belum tentu terjadi pada Anda. Oleh karena itu, bersyukur Anda masih memiliki pekerjaan,” kata Brotheridge.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com