Salut... Ketua Parlemen Italia Tak Ragu Gendong Anak Kala Bersidang

KOMPAS.com -- Foto Ketua Parlemen Eropa Italia, Licia Ronzulli, mengejutkan publik ketika dia membawa serta putrinya, Vittoria, yang berusia dua tahun ke tempat bekerja. Keduanya mengenakan busana yang senada dan sang putri terlihat turut "membantu" sang ibunda dalam bekerja.

Selama ini, Ronzoulli memang dikenal memiliki citra diri yang positif di depan masyarakat Italia. Salah satunya karena aktif mengampanyekan kesetaraan jender di Italia.

Nah, membawa serta Vittoria saat bekerja dan bersidang merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh Ronzulli untuk merealisasikan kesetaraan jender secara nyata dan pentingnya karier bagi kaum wanita.

Kali pertama Ronzulli membawa serta Vittoria ke kantor pada tahun 2010 lalu. Saat itu, usia Vittoria masih 44 hari. Foto yang beredar menampilkan Ronzulli menggendong Vittoria dengan alat gendong bayi sambil menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum.

Foto-foto tersebut pun menjadi sorotan publik di seluruh penjuru Italia. Di samping itu, Ronzulli juga dikenal karena mengajukan revisi pengaturan hak untuk karyawan wanita. Ronzulli pun mengaku terkejut dengan reaksi yang diberikan atas foto yang menampilkan dirinya membawa serta buah hatinya ke kantor.

"Kami sudah melakukan banyak hal. Ada banyak pekerjaan di parlemen Eropa tapi tidak ada ketertarikan sama sekali (untuk ditayangkan) di media. Kemudian, saya datang bersama anak saya dan semua orang mewawancarai saya," ujar Ronzulli.

Dalam sebuah wawancara, Ronzulli menyatakan bahwa keputusannya untuk membawa serta Vittoria untuk memberikan suara saat pemilu bukanlah suatu sikap politik, melainkan naluri keibuan karena saat itu bayinya masih dalam periode menyusui.

Sikapnya tersebut secara tidak langsung merupakan sikap ingin mengingatkan publik bahwa ada banyak wanita yang tidak bisa membawa serta anak mereka ke kantor.

Oleh sebab itu, Vittoria menegaskan pentingnya pembicaraan tentang permasalahan ini. Setelah hadir ke kantor sambil membawa serta Vittoria, Ronzulli pun tampaknya berhasil menghasilkan keputusan politik dalam pertemuan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis.