Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Seorang Wanita Bekerja sebagai Putri Ikan Duyung

Kompas.com - 15/09/2015, 20:49 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com –- Mayoritas wanita di dunia besar dengan mendengar cerita-cerita putri cantik dari Disney World. Salah satu yang terkenal adalah Little Mermaid.

Little Mermaid merupakan ikan duyung yang hidup dengan tubuh setengah manusia, setengah ikan. Visual little mermaid yang cantik berambut panjang, berkulit mulus, dan baik hati, tak ayal membuat banyak anak perempuan mengidolakan sosok mermaid.

Fasih bicara dengan makhluk laut dan berenang supercepat, merupakan “kekuatan” yang dimiliki oleh Little Mermaid. Minat dan daya tarik mermaid menginspirasi banyak orang untuk menghadirkan Little Mermaid dalam kehidupan nyata. Namun, tentu saja para mermaid tersebut tidak memiliki kekuatan supernatural seperti yang terurai dalam dongeng Disney.

Seorang wanita asal Amerika Serikat mengisahkan pengalamannya merintis karier dan bekerja secara profesional sebagai putri ikan duyung.

Melissa mengisahkan bahwa bekerja sebagai ikan duyung atau mermaid seperti telah ditakdirkan untuknya. Sebab, menurut dia, semenjak kecil sudah mencintai laut dan olahraga air.

“Semua foto saya sewaktu kecil selalu berada dalam air, bahkan saat masih bayi sekali pun. Saya dulu tinggal di St. Augustine, AS. Nah, di sana ada tempat rekreasi pertunjukan lumba-lumba. Saya sering ke sana untuk berenang dengan lumba-lumba. Hal itu sudah menjadi biasa,” terang Melissa.

Hobi berenang dan menyelam, membuat Melissa semakin semangat untuk menggeluti olahraga air sebagai sumber penghasilan. “Pekerjaan sebagai mermaid tidak gampang. Anda tidak mencari lowongan di koran, melakukan wawancara, dan diterima bekerja. Saya harus memasarkan talenta ini seorang diri. Saya melakukannya lewat media sosial, Facebook, Instagram, dan YouTube,” ujarnya mengenai perjuangan merintis karier.

Melissa pun mulai mengenalkan diri secara profesional sebagai Mermaid Melissa. Lalu, dia tidak pernah menyerah dan putus asa dalam berlatih berenang menggunakan ekor duyung. “Anda tahu, ekor duyung memiliki berat 20 kilogram dan terbuat dari silikon. Sangat berat. Perlu latihan untuk bisa berenang menggunakan ekor duyung, dan itu bukan persoalan yang mudah,” imbuhnya.

Sekarang, profesi uniknya ini sudah mendulang hasil. Hal tersebut terbukti dari banyaknya orderan kerja yang menginginkan Melissa untuk tampil di berbagai acara. “Acara orang dewasa biasanya selalu di malam hari. Untuk ulangtahun anak-anak, pasti siang dan sore hari,” terangnya.

Kemudian, Melissa mengatakan bahwa pekerjaannya ini sudah membawanya keliling dunia. “Saya pernah tampil di sebuah kolam hiu di Jepang untuk pertunjukan tahun baru secara live. Saya pernah diminta untuk datang ke Dubai, di sana saya menari dan berenang di The Atlantis. Lalu, saya juga pernah ikut mendukung pariwisata lokal di The Grand Cayman. Baru-baru ini, saya baru kembali dari Australia untuk tampil di sebuah kolam dengan kedalaman 40 kaki di Rockhampton River Festival,” bebernya.

Terarkhi, Melissa menyampaikan bahwa kesibukan lainnya adalah menjadi pelatih bagi para wanita yang ingin bekerja seperti dirinya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com