Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2015, 19:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Gangguan pola makan seperti anoreksia dan bulimia banyak ditemukan terjadi pada kaum wanita. Biasanya, penyakit ini terkait erat dengan citra dan obsesi tertentu terhadap bentuk tubuh. Akan tetapi, siapa sangka bahwa tidak sedikit kaum pria yang juga mengidap kedua gangguan pola makan ini.

Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa sekitar 15 sampai 20 persen pengidap gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia diidentifikasi adalah kaum pria. Tidak hanya itu, pada tahun 2014 lalu, setidaknya 300.000 orang pria harus dilarikan ke rumah sakit akibat gangguan pola makan.

James Downs (25) adalah seorang mahasiswa dari Cardiff, Inggris. Awalnya, Burns adalah seorang anak yang bahagia, aktif, senang beraktivitas di luar ruangan, dan gemar makan. Namun, semuanya berubah ketika Burns menginjak usia 10 tahun pada tahun 2000 silam. Ia seringkali dicemooh teman-temannya karena tubuhnya yang kurus dan orientasi seksualnya. Akhirnya, ia menderita kecemasan dan gangguan obsesif kompulsif pada usia 15 tahun.

"Saya membuang makanan ketika tidak ada seorang pun yang melihat, saya memberikannya kepada anjing, saya mengarang alasan untuk melewatkan makan malam, saya mengisi piring saya dengan sayuran. Saya begitu ahli menyembunyikan gangguan pola makan saya saat remaja," jelas Downs.

Di usia 16 tahun, Downs sudah mulai menghitung kalori pada setiap makanan yang disantapnya dan menimbang berat badan setidaknya 30 kali sehari. Dalam waktu cepat, berat badannya pun berkurang hingga separuhnya. Meski menutupinya, namun orangtua Downs, Caroline dan Glynn pun mengetahui apa yang terjadi pada sang anak.

Caroline dan Glynn menyembunyikan timbangan, mendampingi Downs setiap kali makan, dan membawanya ke dokter setiap minggu. Namun, tetap tidak ada perbaikan pada kondisi Downs dan ia malah lebih kurus karena ia menenggak obat pencahar. Di usia 17 tahun, Downs dilarikan ke rumah sakit karena berat badannya terus menurun hingga sampai pada risiko detak jantungnya bisa berhenti kapan saja.

Setelah kondisinya pulih, Downs malah mengidap bulimia. Ia akan makan untuk menyenangkan hati orang lain, namun kemduian diam-diam memuntahkannya. Pada tahun 2009, Downs menjadi mahasiswa kedokteran, namun masih tetap bergumul dengan bulimia hingga muntah setidaknya delapan kali sehari. Karena masalah gangguan makan ini mengganggu performa belajarnya, Downs pun berhenti kuliah pada tahun 2011.

Akhirnya, Downs bertemu dengan seorang psikoterapis yang membuatnya menghentikan gangguan pola makan tersebut. Kini Downs telah pulih dari anoreksia maupun bulimia. Berat badannya pun kembali normal dan kini ia juga menjalin hubungan asmara. Downs juga kembali melanjutkan studinya dan berpartisipasi pada sebuah lembaga yang membantu orang-orang dengan gangguan pola makan.

"Terkadang saya masih merasakan keinginan untuk memuntahkan makanan, namun ini adalah proses dan saya yakin akan benar-benar sembuh pada waktunya nanti. Saya harus menunggu enam tahun untuk memperoleh bantuan yang saya butuhkan. Jika saya bisa membantu satu orang, saya akan melakukannya," ungkap Downs.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com