Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2015, 15:08 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Kekerasan yang dialami oleh wanita pada dunia maya sama bahayanya dengan kekerasan fisik yang dialami secara langsung. Hal tersebut disampaikan oleh PBB seteah menerima laporan sehubungan dengan kekerasan dunia maya yang dialami wanita dimana kian meningkat tajam. Dengan banyaknya negara yang dapat mengakses internet, kekerasan dunia maya pun kini mengancam para wanita.

Lewat laporan yang dinamakan "wake-up calls", dilaporkan bahwa 73 persen wanita mengalami kekerasan di dunia maya. Tak hanya itu, ternyata wanita 27 kali lebih beresiko mengalami kekerasan di dunia maya ketimbang pria. Di Eropa sendiri, sebanyak sembilan juta wanita telah mengalami kekerasan di dunia maya saat usianya menginjak 15 tahun.

"Kematian adalah kematian, entah mati karena dipukul atau ditembak oleh pasangan, atau mati karena tak sanggup menghadapi tindakan bullying di dunia maya, atau terekspos situs-situs yang menggiring orang untuk bunuh diri," ujar Phumzile Mlambo-Ngcuka, Assistant Secretary General of the U.N dan Executive Director of U.N. Women.

Mlambo-Ngcuka menjelaskan bahwa dari laporan ini, pemerintah diminta untuk melakukan aksi nyata melawan kekerasan di dunia maya. U.N. Women sendiri berjanji akan memperjuangkan hal ini, dengan melakukan tiga langkah penting memberantas kekerasan dunia maya, yakni peka terhadap bahaya, pengamanan terhadap pelecehan, dan sanksi terhadap yang melakukan penyalahgunaan internet.Juga Berbahaya

Diperkirakan tiga tahun mendatang akan ada 450 juta wanita yang mengakses internet sebagai sumber pembelajaran dan bekerja. "Jika wanita dilecehkan di dunia internet, hal tersebut dapat berdampak pada penolakan ketertarikan mereka dengan segala macam teknologi," ujar Mlambo-Ngcuka.

"Di abad ke 21, wanita memiliki hak untuk bekerja, bertemu orang baru, belajar, dan berpendapat. Jika wanita terintimidasi dan mengalami trauma dari pengalaman mereka, tentunya mereka akan kehilangan dunia yang dapat merugikan hidup mereka,"tambah Mlambo-Ngcuka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com