Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan... Wanita Pegulat Pertama di Timur Tengah

Kompas.com - 01/10/2015, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com
 Gulat adalah cabang olahraga yang didominasi oleh atlet pria. Pasalnya, cabang olahraga gulat memang melibatkan kekuatan otot dan ritme permainan yang keras. Namun, Joelle Hunter, nama samaran dari Gheeda Chamasaddine (17), tidak gentar dengan kondisi tersebut. Sebaliknya, penuh percaya diri, dia terus melaju menjadi pegulat profesional wanita pertama di jazirah Arab.

Chamasaddine tidak memiliki postur tubuh yang besar layaknya para pegulat lainnya. Tinggi badannya hanya sekitar 164 sentimeter. Namun, dia bisa melibas lawan pria yang ukuran tubuhnya tiga kali lebih besar dari ukuran tubuhnya sendiri.

Chamasaddine adalah seorang Muslimah yang berasal dari Arab Saudi. Setiap kali bertanding, dia mengenakan atasan gaya crop top, celana pendek, dan stocking jaring. Kini, Chamasaddine menetap di Dubai untuk bergabung dengan Pro Wrestling Academy.

"Kami memiliki tradisi dan budaya sehingga olahraga yang saya geluti jujur saja sedikit aneh karena ada seorang wanita yang menyerang dan membanting pria. Di dalam budaya Arab, pria adalah sosok maskulin dan (wanita) harus mematuhi apa yang dikatakan pria," ujar Chamasaddine.

Selanjutnya, dia juga menyatakan bahwa tak sedikit orang meragukan masa depan kariernya di olahraga gulat dan dia dinilai terlalu cantik untuk menjadi pegulat. Namun, Chamasaddine memutuskan untuk tidak mendengar apa pun yang dikatakan orang lain tentang dirinya.

"(Olahraga) ini adalah untuk saya dan jika saya tidak melakukannya sekarang, maka tidak akan pernah ada (wanita pegulat) di Timur Tengah. Anda seharusnya tidak menjadikan orang lain menjadi beban untuk diri sendiri," tegas Chamasaddine.

Terkait dengan busana yang dikenakannya saat bertanding, Chamasaddine mengakui bahwa busananya sangat jauh berbeda dengan para pegulat wanita di dunia Barat. Dia menyatakan, meskipun dia sudah menantang arus dengan menjadi wanita pegulat, dia tetap menghargai dan menghormati tradisi dan budaya setempat.

"Busana saya di ring sangat sederhana. Saya tidak punya busana yang luar biasa karena saya menghormati hukum yang berlaku di sini. Sebenarnya, ibu saya yang membuatkan busana ini, kecuali celana pendek yang saya beli sendiri," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com