Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2015, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com -- Geliat dan perkembangan batik di Indonesia begitu pesat dan menggembirakan. Selain itu, eksistensi batik telah diakui dunia dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia pada  tahun 2010 lalu. Namun, selain mengenakannya, apakah masyarakat sudan mengetahui jenis-jenis batik yang ada?

Secara sederhana, batik dapat dibedakan berdasarkan motif dan teknik pembuatannya. Berdasarkan motif, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki keragaman motif batik masing-masing. Selanjutnya, berdasarkan teknik pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi batik tulis, batik cap, dan batik print atau batik cetak.

Batik tulis biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi. Bagaimana tidak, proses pembuatannya dilakukan dengan menggambar atau mencanting secara langsung menggunakan tangan dan memakan waktu yang cukup lama.

Sementara itu, batik print atau cetak dijual dengan harga yang dapat sangat murah dengan teknik yang amat cepat dan sederhana. Sangat berbeda dengan batik tulis. Nah, apakah sebenarnya batik cetak dapat dikategorikan sebagai batik?

"Saya rasa batik print itu bukan batik. Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa proses pembuatan batik tidak terjadi begitu saja dengan cepat. Proses pembuatannya perlu kecermatan dan seringkali waktunya lama," terang Nana Puspa Dewi, Corporate Marketing Director Kawan Lama Group, yang menaungi Pendopo Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia pada konferensi pers National Batik Day Celebration with Pendopo, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan yang sama, Irene Pandalita, Merchandising Manager Pendopo mengungkapkan hal senada. Oleh sebab itu, kata Irene, pihaknya secara tegas dan konsisten tidak menjual produk batik cetak. Pasalnya, harga jual batik tersebut begitu murah sehingga berpengaruh terhadap eksistensi perajin batik tulis dan cap, yang teknik pembuatannya lebih rumit.

"Saat ini kami bekerjasama dengan 300 vendor, baik desainer maupun UKM. Akan tetapi, kami tidak menjual batik cetak. Kami hanya menjual batik tulis dan batik cap. Batik cetak itu tidak bisa dibilang batik. Harga jualnya sangat murah, kasihan perajin batik tulis dan cap yang lebih rumit dan lama pengerjaannya," ungkap Irene ketika berbincang dengan Kompas Female.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com