KOMPAS.com -- Bisnis salon kecantikan adalah bisnis dengan profit yang menjanjikan. Lewat laporan L'Oreal Foundation industri salon di Indonesia menyumbang Rp 1.213 triliun dalam satu tahun dalam perekonomian Indonesia. Lalu, sampai saat ini ada 115.000 salon yang tersebar diseluruh Indonesia.
Untuk membuka bisnis salon bukan persoalan mudah. Modal, teknik, dan alat adalah tiga hal yang menjadi fondasi utama. Selain itu, hal lainnya yang cenderung berisiko adalah bagaimana mempertahankan bisnis salon tersebut, di tengah persaingan industri kecantikan.
Business Unit Manager L'Oréal Professionnel, Yola Sutjiutomo, saat ditemui di acara syukuran satu tahun Anton Hair Design, BSD Serpong, menyebutkan bahwa untuk mempertahankan bisnis salon bukanlah pekerjaan yang mudah. "Salon itu jika tak mengikuti perkembangan jaman tidak akan bertahan sampai lima tahun," ujar Yola.
Yola menyebutkan bahwa edukasi adalah aspek terpenting dalam bisnis salon. "Fokus dengan edukasi, membuat capster-nya dicari oleh orang, dari sana orang akan bercerita pada orang lain. Dengan banyaknya klien, maka keuntungan salon akan bertambah," ujar Yola.
Yola sampai saat ini mengungkapkan bahwa ada lima salon L'Oréal Professionnel Institute Salon yang tersebar di Indonesia bekerja sama dalam hal edukasi dan quality control. Dua salon di Jakarta, satu di Medan, satu di Malang, dan satu di Surabaya. Lima salon ini bermitra penuh dengan brand, memberikan service serta retail dengan produk 100 persen L'Oréal Professionnel "Sebelum bekerja sama kita harus melihat track recordnya, komitmen, loyalitas, serta potensinya kedepan. Mau tidaknya untuk belajar," ujar Yola. Sedangkan untuk jumlah salon L'Oréal Professionnel atau yang belum 100 persen menggunakan produk L'Oréal Professionnel mencapai lebih dari 2.000 salon di seluruh Indonesia