Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2015, 10:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Syafrina Syaaf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa kontak tatap muka seperti berbincang langsung memiliki manfaat yang penting untuk menjauhkan Anda dari depresi. Menurut Dr Alan Teo, anggota tim peneliti dan ahli psikiatri di VA Portland Health Care System, Amerika Serikat, ada kaitan antara berbincang langsung tatap muka dengan pencegahan depresi.

"Bertemu teman-teman dan keluarga secara langsung bertatap muka adalah tindakan preventif yang kuat terhadap risiko depresi. Anggaplah seperti Anda minum vitamin dan pastikan Anda mengonsumsinya dengan dosis teratur," ungkap Teo, yang juga asisten profesor psikiatri di Oregon Health & Science University.

Menurut Teo, berinteraksi secara positif dengan orang lain sangat baik untuk suasan hati dan kondisi mental Anda. Bahkan, faktanya adalah beberapa studi sebelumnya mengemukakan bahwa memiliki dukungan sosial dan tetap terhubung secara langsung dengan orang-orang terbukti baik untuk kesehatan fisik maupun mental Anda dan membantu Anda berumur panjang.

Para peneliti memeriksa hasil survei yang dihelat antara tahun 2004 sampai 2010, termasuk di antaranya menyangkut 11.000 responden berusia 50 tahun ke atas. Setelah menyesuaikan angka statistik, para peneliti menemukan adanya keterkaitan antara tipe interaksi yang dimiliki seseorang dengan orang lain dan kecenderungan munculnya gejala depresi dua tahun kemudian.

Para peneliti menyimpulkan bahwa tingkat depresi tidak dipengaruhi tingkat komunikasi dengan telepon, surat, atau e-mail. Namun, mereka yang berkomunikasi dengan teman dan keluarga secara langsung bertatap muka setidaknya setiap beberapa bulan sekali atau kurang dari itu malah menunjukkan tingkat gejala depresi yang lebih tinggi.

Dua tahun kemudian, para peneliti menemukan 12 persen dari responden yang disebut di atas, atau yang jarang bertatap muka, menunjukkan tanda-tanda depresi. Sebagai perbandingan, hanya 8 persen responden yang melakukan kontak langsung tatap muka sebanyak satu atau dua kali sebulan. Lalu, 7 persen yang bertemu langsung sekali atau dua kali sepekan menunjukkan tanda depresi.

Intisari studi terurai di atas telah dipublikasikan pada Journal of the American Geriatrics Society yang diterbitkan pada Senin (5/2015) lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com