Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Serius atas Laporan Diskriminasi Jender di Hollywood

Kompas.com - 13/10/2015, 19:40 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com --
Industri film Hollywood saat ini akan serius menyelidiki perihal diskriminasi jender. Berdasarkan Los Angeles Times, the Equal Employment Opportunity Commission akan melakukan penyelidikan mengenai jumlah sutradara wanita yang sangat sedikit di Hollywood.

Lewat laporan Times dibeberkan bahwa beberapa sutradara wanita telah dipanggil untuk menceritakan pengalaman negatifnya bekerja sebagai sutradara wanita di Hollywood. Salah satu yang sutradara yang telah diwawancara adalah Lori Precious.

Precious merupakan salah satu sutradara wanita iklan dan video musik yang berbasis di Hollywood, AS, mengatakan,   "Ini bagaikan hal yang bersejarah. Kami semua memang berharap ini akan ada tindakan nyata atas isu jender.  Kami sangat lelah mendengar, 'Tidak ada wanita yang berkualifikasi'. Ada begitu banyak wanita yang andal menjadi sutradara di Hollywood,".

Diskriminasi jender di Hollywood mulai bergaung pada tahun 2006, ketika Geena Davis Institute on Gender in the Media, organisasi yang didirikan oleh aktris kelas Oscar, Geena Davis, mulai  berfokus untuk mengedukasi bias jender sekaligus stereotipe  yang marak terjadi di Hollywood.

Berdasarkan data jurnal Deadline, hanya ada lima persen kurang dari studio di Hollywood yang disutradarai oleh wanita. Diskriminasi jender yang sudah lama terjadi ini, baru diselidiki secara serius sekarang. Sebab, banyak yang menduga karena ada banyaknya kepentingan serta tekanan para konglomerat Hollywood sehingga membuat banyak pihak takut. 

Tak hanya sutradara wanita, para aktris Hollywood belakangan juga mulai bersuara mengenai kesenjangan penghasilan dengan rekan aktor prianya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com