Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampo Distribusi Global, Cocokkah dengan Kebutuhan Rambut Wanita Lokal?

Kompas.com - 16/10/2015, 10:06 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com -- Merek sampo beredar di pasaran Indonesia, rata-rata adalah merek sampo internasional, yang didistribusikan di banyak negara di dunia. Coba perhatikan merek sampo Anda, atau yang beredar di rak minimarket dan supermarket. Kenyataanya, industri produk kecantikan rambut memang dikuasai oleh label internasional.

Pertanyaan pun muncul, apakah sampo yang dibuat dan berasal dari luar negeri tersebut cocok untuk tipe rambut wanita lokal di Indonesia. Sebab, kenyataannya, jangankan orang yang berbeda benua, berbeda individu tapi satu kebangsaan banyak yang memiliki tipe rambut berbeda.

Dalam acara jumpa pers Dove Hair Treatment di restoran Blue Jasmine, beberapa waktu lalu, dijelaskan bahwa ada 1.536 tipe kombinasi rambut yang dibedakan dari tekstur, ketebalan, warna, bentuk, dan lain-lain.

Vivi Tri Andari, selaku Research and Development Unilever Indonesia, Tbk mengatakan bahwa rambut Indonesia sama seperti rambut wanita dari negara Asia Tenggara lainnya, mulai dari bentuk, ketebalan, dan lain-lain. Kemudian, problem atau kerusakan yang dihadapi seperti kering, rontok, dan bercabang, kata Vivi, terbilang beda-beda tipis.

"Dari sisi memformulasikan, sampo brand internasional itu dibagi perkawasan. Seperti kawasan Eropa, South East Asia, dan lain-lain. Sebab, dari sana dapat dilihat keseragaman jenis tipe rambut," ujar Vivi.

Sebelum sebuah produk sampo diluncurkan ke pasaran, biasanya formula dan kandungannya dites kepada konsumen yang berada di kawasan tersebut, apakah cocok atau tidak. "Namun, sebelumnya sudah diformulasikan sesuai kebutuhan dan iklim negara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com