Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Inggris Bela Wanita Muslim yang Dicaci dalam Kereta

Kompas.com - 19/11/2015, 06:25 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -  Pasca tragedi penembakan dan bom bunuh diri di Paris, kehidupan komunitas Muslim di Eropa jadi mencekam.

Salah satuya adalah peristiwa yang dialami oleh seorang muslimah saat berada di dalam gerbong Tube (kereta bawah tanah di Inggris) berikut ini.

Beberapa hari lalu, Ashley Powys (22), pria asal Inggris menyaksikan seorang wanita muda muslim, Yara, dimaki-maki oleh seorang pria kasar karena mengenakan hijab.

Peristiwa memilukan dan menyedihkan tersebut terjadi saat mereka berada dalam Tube.

Pria kasar tersebut menyalahkan Yara, atas tragedi penembakan di Paris.

Dengan kata-kata yang tidak pantas, pria kasar itu terus mencaci maki Yara yang memperlihatkan ekspresi ketakutan.

Tak tahan mendengar hal tersebut, Powys mendorong si pria kasar yang tak kunjung berhenti mengoceh untuk menjauh dari Yara.

 "Dia sangat agresif dan jelas membuat Yara ketakutan," tulis Powys dalam akun Facebook-nya.

Lalu, Powys menuliskan bahwa dia mencoba mengalihkan perhatian si pria kasar itu dari Yara.

Berhasil, pria itu beralih marah-marah pada Powys dan berhenti mencaci Yara.

Kemudian, Powys coba menenangkan Yara dengan menanyakan namanya, kabar, dan lokasi tujuannya.

Selain mencoba menenangkan, Powys ingin agar Yara tak lagi memerhatikan si pria kasar dan mendengar cacian yang ditujukan kepadanya.

"Sambil menangis, dia menyebut namanya Yara. Aku mendistraksinya dengan bertanya topik-topik kecil, untuk mengalihkan,” imbuhnya.

Pria kasar itu berteriak pada Powys dan menudingnya sebagai pembela teroris. Namun, dia tak mengacuhkannya dan tetap melindungi Yara.

Powys bahkan sampai melewatkan stasiun pemberhentiannya demi mengantarkan Yara bertemu teman-temannya dengan selamat.

"Aku berkata kepada Yara dengan percaya diri, bahwa masih ada banyak orang seperti diriku di luar sana dan jangan sampai dia merasa takut di negaranya sendiri. Ini adalah negara dan kotanya," urainya.

Terakhir, Powys menuliskan yang ditujukan pada semua orang di dunia mengenai solidaritas beragama dan kemanusiaan.

"Tolong jaga satu sama lain, entah itu sahabat atau orang asing. Kau tak akan pernah tahu kapan kau membutuhkan seseorang ketika hal sama terjadi," tulis Powys pada akun Facebook  yang mendapat like 41.000 kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com