Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2015, 21:34 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

KOMPAS.com – Laporan dari The New York Times mengatakan bahwa China menolak Miss Canada, Anastasia Lin (25), memasuki dataran Tiongkok untuk mengikuti pergelaran Miss World yang diselenggarakan di Hainan, China.

Ternyata, alasan penolakan tersebut karena saat Anastasia tinggal di China, dia pernah mengikuti gerakan aktivis Hak Asasi Manusia dan kebebasan memeluk agama.

Anastasia yang mahir bermain piano ini mengaku sangat kecewa atas perlakuan pemerintah China terhadap dirinya.

Usai berjam-jam menunggu kepastikan di bandara internasional Hongkoh, Anastasia mendapatkan kabar bahwa dia tidak akan bisa melanginjakkan kaki di China.

Pemerintah China bahkan tidak menggubrik bahwa kenyataan kehadiran Anastasia atas undangan 65th Miss World Competition.

“Ini sangat menyedihkan. Maksud saya, saya hanyalah seorang pelajar dan ratu kecantikan. Apa yang mereka takutkan dari saya,” ujar Anastasia saat wawancara lewat telpon dengan New York Times.

Menanggapi isu ini, Kedutaan Besar China di Ottawa, Kanada, menjelaskan bahwa China tidak melarang aktivitas berorganisasi, termasuk kompetisi Miss World. Namun, China tidak mengizinkan persona non grata atau orang yang tidak diinginkan masuk ke negara mereka,”.

Ternyata, persoalan ini tak berhenti sampai kejadian deportasi tersebut. Sebab, menurut Anastasia, pemerintahan China telah melakukan aksi intimidasi pada ayahnya yang tinggal di China.

Pemerintah China diketahui mengunjungi ayah Anastasia dan mengemukakan keluhan karena kegiatakan putrinya di masa lalu tersebut.

Menurut Anastasia, sekarang ayahnya seperti takut bicara dengannya lewat telpon.

Tidak tinggal diam menerima ketidakadilan ini, Anastasia pun menulis surat terbuka di Washington Post.

“Jika saya tidak vokal dan bicara soal apa yang benar, maka saya akan mengirimkan pesan buruk pada mereka yang memiliki pengalaman seperti saya. Mereka diintimidasi pemerintah dan tidak berdaya untuk memperjuangkan hak asasi mereka,” tegas Anastasia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com