KOMPAS.com —Sebuah akademi kecantikan profesional bernama Isis harus mengubah nama lantaran memiliki nama mirip dengan kelompok teroris paling dibenci sedunia.
Persamaan nama tersebut memberikan pengaruh besar untuk citra akademi yang berakhir negatif. Selain itu, akademi pun jadi sepi peminat.
Sang pemilik sekolah Isis, Carolyne Cros, mengungkapkan bahwa dia memiliki alasan tersendiri memilih nama Isis.
Isis yang dimaksud oleh Cross diadaptasi dari nama dewi dari budaya Mesir yang terkenal sebagai dewi cantik dan dipuja sebagai ibu sekaligus istri yang ideal.
"Beberapa kali kami menemukan warga lokal memotret dan mengunggah foto ke media sosial dengan komentar negatif. Kami telah menerima banyak telepon yang begitu kasar dan mengancam. Menuduh kami rasial dan hal lainnya," urai Cros
Untuk memperbaiki citra akademi, Cross mengadakan kompetisi pemberian nama baru bagi publik.
Cross mengatakan bahwa pemenang dengan pilihan nama terbaik nantinya akan memperoleh hadiah.
Cross sendiri mengatakan, dengan kesamaan nama sekolah dengan kelompok militan Isis, jumlah siswanya turun 50 persen.
Banyak yang percaya bahwa sekolahnya memiliki hubungan dengan kelompok teroris tersebut.
Bukan hanya Cross, banyak pelaku bisnis kecantikan lainnya yang memakai nama Isis mengalami kerugian dan harus melakukan rebranding dengan nama baru.
Salah satunya yaitu label Marks and Spencer yang akhirnya harus mengganti nama salah satu koleksi parfum ISIS, yang telah dijual lebih dari 20 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.