Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2015, 19:02 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

Sumber SHAPE


KOMPAS.com
— Sikap bangga dan percaya diri dengan bentuk tubuh telah lama dikampanyekan oleh sejumlah komunitas wanita yang menolak standar kecantikan yang secara tak langsung diatur oleh industri mode dunia.

Ashley Graham, Julie Henderson, Danielle Redman, dan lain-lain merupakan sejumlah model plus size yang populer sepanjang tahun 2015.

Namun, tren model tubuh berisinya menimbulkan kontradiksi. Bukannya mengampanyekan citra diri yang sehat dan berani, justru memicu jumlah wanita obesitas di dunia.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Public Policy & Marketing mengatakan bahwa kehadiran model dengan tubuh berisi meningkatkan jumlah penderita obesitas pada wanita.

“Alasan utama jumlah wanita dengan ukuran tubuh besar semakin tinggi, mereka melihat para model plus size dan merasa bahwa makan berlemak dalam jumlah banyak itu tidak masalah,” terang Brent McFerran, PhD, seorang penulis studi dan asisten profesor di Beedie School of Business.

Selain McFerran, seorang asisten profesor di California State University mengatakan bahwa menampilkan wanita dengan tubuh besar di materi marketing menebarkan gaya hidup yang tidak sehat di kalangan wanita.

Fakta yang didukung oleh hasil studi ini tentunya menimbulkan pro dan kontra.

Pasalnya, sebagian besar wanita di dunia juga tidak setuju dengan label dan perancang busana yang terus menampilkan model wanita dengan tubuh superkurus.

Sebab, model wanita bertubuh terlalu kurus tidak mencerminkan penampilan wanita di dunia pada umumnya.

Hasil studi yang dibeberkan oleh McFerran mengatakan bahwa hasil studi juga menunjukkan bahwa fenomena kehadiran para model bertubuh besar ini tidak mengurangi dan berpengaruh banyak pada kecenderungan wanita yang membenci bentuk tubuh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SHAPE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com