Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Mental pun Terjadi di Dunia Peragawati

Kompas.com - 27/12/2015, 17:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Industri fashiontidak bisa dilepaskan dengan peran para peragawati nan cantik.  

Para peragawati bertugas mengenakan dan memeragakan busana yang dirancang oleh perancang dalam sebuah perhelatan koleksi terbaru.

Dunia fashion Indonesia diramaikan oleh para peragawati yang akhirnya populer dan dikenal banyak orang.

Salah satunya adalah Ratna Dumila, yang aktif sebagai peragawati pada era 1970-an. Ratna yang hingga kini masih aktif di belakang panggung merasakan adanya perbedaan karakter antara peragawati di masanya dan di masa kini.

"Zaman sekarang karena urusannya uang, cara kerjanya beda. Itulah, seperti kata Pak Jokowi, Revolusi Mental. Zaman berubah, manusianya berubah juga," kata Ratna saat berbincang dengan KompasFemale.

Pada saat dirinya menjadi peragawati, ucap Ratna, tidak ada istilah "mencari sesuap nasi" dari peragaan busana.

Saat itu, hampir semua peragawati mengawali karirnya menjadi seorang peragawati atas dasar kegemaran dan kecintaan terhadap dunia fashion, sehingga uang bukan jadi motivasi utama.

Hal yang serupa dilihatnya juga pada dunia tari. Sebab, setelah pensiun dari panggung peragaan busana, Ratna membentuk sebuah grup tari pada tahun 1984.

Selama 30 tahun berkecimpung di dunia tari, dia sudah berinteraksi dengan tiga generasi yang berbeda. Perbedaan dilihatnya di antara masing-masing generasi.

"Penari di tahun 1980-an itu juga sama seperti peragawati, mereka hobi menari. Sekarang (menari) menjadi profesi. Bisa satu hari (menari di beberapa event) karena cari uang, kejar setoran. Dulu tidak ada istilah kejar setoran. Dua dunia yang saya lihat, model dan penari sama," ujar Ratna.

Nah, karena menjadi peragawati hanya didasarkan pada kesenangan dan kegemaran saja, lanjut dia, maka sebagian besar peragawati akan mundur dari peragaan busana setelah menikah.

Dengan kata lain, karirnya akan berakhir saat dia menikah dan mengandung.

"Dulu, kalau misalnya sudah menikah, ya sudah, kelar (selesai). Tidak jadi peragawati lagi, karena memang basic-nya bukan untuk kerja. Sekarang, setelah mereka nikah, punya anak, dan badannya balik (kembali langsing) bisa kerja lagi. Dulu rata-rata semua demikian, jadi ibu rumah tangga," kenang Ratna.

Ratna menyatakan, perubahan pasti akan terjadi dan tidak bisa dihindarkan. Bagaimana tidak, zaman saja berubah, manusia juga pasti akan berubah pula. Terlebih lagi dunia fashion yang begitu dinamis, perubahan tidak jarang pasti terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com