Siapakah Nama Lengkap Barbie?

KOMPAS.com — Boneka Barbie merupakan mainan "wajib" untuk para anak perempuan. Boneka yang telah berusia 57 tahun ini memang terbilang legendaris dan telah menemani beberapa generasi anak perempuan di dunia. 

Ternyata, ada fakta menarik di balik boneka Barbie nan cantik, berikut uraiannya:

1. Barbie punya nama panjang
Barbie hanyalah nama panggilan. Barbie memiliki nama lengkap Barbara Millicent Roberts. Nama tersebut diberikan langsung oleh pendiri Mattel, perusahaan produsen Barbie.

2. Terinspirasi dari boneka Swiss
Pembuat Barbie, Ruth Handler, terinspirasi untuk membuat Barbie saat melihat anak perempuannya bermain dengan boneka Bild Lilli dari Swiss. Saat itu, Handler sadar, anaknya lebih suka bermain dengan boneka sosok dewasa ketimbang boneka bayi.

3. Busana pertama Barbie
Busana pertama Barbie bukanlah berwarna merah muda, melainkan sebuah baju renang bewarna hitam putih. Barbie pertama dijual dengan harga 3 dollar AS atau kini setara hampir Rp 45.000.

4. Kisah cinta menarik dengan boneka Ken
Uniknya, dua pasang boneka ini tak pernah diceritakan menikah oleh Mattel. Selain itu, pada tahun 2004, setelah 43 tahun bersama, keduanya sempat putus hubungan.

Barbie sempat menjalin hubungan dua tahun dengan boneka Blaine, yakni boneka dengan sosok peselancar dari Australia.

5. Punya banyak pekerjaan
Jika ditulis dalam CV, Barbie memiliki daftar pekerjaan yang luar biasa. Dia menjalani 150 karier profesi beragam selama 57 tahun.

6. Dicintai masyarakat dunia
Meski kontroversial, faktanya tiga boneka Barbie terjual tiap detik di seluruh dunia. Angka tersebut 24 kali lebih besar dari 4 juta bayi AS yang lahir tiap tahun.

7. Barbie dilarang di Arab Saudi
Boneka ini dilarang dijual dan beredar di Arab Saudi karena dinilai memiliki busana yang terlalu terbuka, postur tubuh yang memalukan, dan aksesori yang melambangkan negara Barat.

8. Pernah tampil di majalah pria dewasa
Tahun 2014, Barbie pernah tampil di majalah Sports Illustrated, Swimsuit Issue. Penampilannya tersebut menuai kritik keras sehingga membuat Barbie (pihak Mattel) menulis esai mengenai alasan Barbie memilih melakukan hal tersebut. Tujuannya agar para wanita berani merayakan rasa bangga terhadap diri mereka dan berhenti menghakimi sesama.