Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik "Tote Bag" Grammy Award 2016 Rancangan Didiet Maulana

Kompas.com - 21/02/2016, 07:35 WIB

KOMPAS.com — Merupakan kejutan manis bagi Indonesia ketika mengetahui ada tas rancangan desainer Indonesia, Didiet Maulana, yang menjadi salah satu hadiah bagi para selebriti yang hadir dalam ajang Grammy Awards 2016.

Tas ini merupakan hasil kolaborasi Didiet dengan produsen dan merek tas perjalanan terkemuka, Tumi, di Amerika Serikat.

"Sebenarnya, tahun lalu aku bikin satu tote bag khusus untuk Tumi, dan sebenarnya ini it’s like a secret project," papar Didiet Maulana saat dihubungi oleh VOA Indonesia, belum lama ini.

Didiet bersama enam desainer lain di Asia berhasil terpilih untuk mengerjakan proyek ini dan menghasilkan tujuh tas dengan desain berbeda.

Bekerja sama dengan majalah New Beauty di AS yang membagikan kantong hadiah tersebut, tujuh tas tadi kemudian dibagikan kepada para selebriti dalam ajang Grammy Awards 2016.

Warna Indonesia

Tahun lalu, tas dengan model yang serupa rancangan Didiet sempat dijual dan langsung habis dalam waktu tiga jam.

Pada bulan Desember 2015, Didiet menerima kabar gembira yang mengatakan bahwa tas yang ia rancang akan menjadi salah satu barang yang ada di dalam kantong hadiah ajang Grammy Awards tahun ini.

"Cuma memang belum boleh kasih tahu ke mana-mana," kata creative director dari Ikat Indonesia ini.

Untuk merancang desain tas berwarna dasar hitam ini, Didiet mendapatkan inspirasi dari beragam motif kain yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu Bali, Makassar, dan Palembang.

"Sebenarnya, ini adalah pattern yang pernah dikerjakan sebelumnya. Nah, kemudian saya rangkai kembali menjadi satu pattern baru dengan representasi dari beberapa simbol warna," kata Didiet. 

"Jadi, kalau misalnya dicek di Instagram saya itu ada, warna biru itu melambangkan potensi kelautan Indonesia. Kemudian Merah Putih, ikat dengan Merah Putih itu melambangkan bendera negara kita. Kemudian ada juga warna coklat yang menggambarkan potensi dari tanah yah, soil-nya Indonesia gitu," ujar Didiet.

 

Foto kiriman Didiet Maulana (@didietmaulana) pada Peb 15, 2016 pada 6:01 PST

Proses pembuatan tas tersebut berlangsung selama lebih kurang satu tahun. Didiet pun terlibat sepenuhnya dalam penggarapan desainnya.

"Jadi, kami pun diberi beberapa kali approval, dan kami ikut dalam proses approval desainjuga, gitu, untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan apa yang kami mau atau belum," kata Didiet.

Ke depan, Didiet bersama Ikat Indonesia berencana untuk mengeluarkan koleksi pakaiannya yang terbaru. Untuk yang ingin mengikuti jejak kariernya, Didiet berpesan untuk tidak berhenti bermimpi.

"Cintai apa yang kamu lakukan karena energi cinta tersebut akan menarik apa pun yang tidak mungkin menjadi mungkin," papar Didiet menutup wawancara dengan VOA Indonesia. (Dhania Iman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com