Berhentilah Anggap Pernikahan sebagai Pencapaian Hidup

KOMPAS.com –- Natalie Broke, Vice President of Client Relationship for Resurgent Performance, untuk community bank advisory group, mengatakan bahwa sekarang ini sudah terlalu banyak wanita yang melihat pernikahan sebagai solusi dan pencapaian.

“Sekarang, saatnya lingkungan sosial untuk mengevaluasi nilai-nilai hidup yang membuat wanita berarti dan berprestasi,” ujar Broke.  

Broke menuangkan buah pikirannya ini pada sebuah karya tulis di situs Huffington Post.

Broke menuliskan bahwa tiga bulan lalu, kekasihnya melamarnya dan memberikan sebuah cincin tunangan sembari bersimpuh pada satu lutut.

“Aku menangis. Itu adalah peristiwa besar dalam hidupku yang pantas dirayakan dan dilalui dengan istimewa,” jelasnya.

“Namun, apakah itu sebuah pencapaian? Tidak,” pungkasnya.

Rasa frustrasi Broke terhadap pola pikir wanita modern di tahun 2016 berawal dari melihat sebagian besar wanita yang berlomba-lomba mencari pasangan hidup, ketimbang meningkatkan kualitas hidup dengan berprestasi secara akademis dan profesional.

Broke mengutarakan bahwa banyak wanita yang bahkan tidak peduli dengan prestasi akademik dan merintis karier secara profesional.

Memang benar bahwa mereka juga semangat dengan pencapaian akademis dan karier, tetapi prestasi tersebut tidak membuat mereka cukup percaya diri sebagai wanita seutuhnya.

“Rasa frustrasiku di tahun 2016 ini adalah wanita merayakan momen dilamar kekasih lebih dari keberhasilan akademis dan karier. Keluarga dan sahabat lebih menghargai lamaran dan pernikahan,” urainya.

“Ya, aku tahu banyak orang merayakan hari kelulusan dengan kebahagian, tetapi reaksi semangat dan bahagianya tidak sama dengan ketika pengumuman hari pernikahan,” imbuhnya.

Zaman sekarang, kata Broke, banyak wanita yang berhasil berkarier sebagai pengacara, pengusaha, guru, CEO, perancang busana, ilmuwan, penulis, dan masih banyak lagi.

Terakhir, Broke mengatakan, banyak wanita telah menimba ilmu setinggi-tingginya karena wanita bisa mengubah dunia dan melahirkan inovasi. Hal-hal itulah yang patut disebut sebagai pencapaian.