Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2016, 20:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com –
Hasil riset yang dibeberkan oleh General Social Survei dari National Opinion Research, ditemukan fakta mencengangkan.

Sekarang ini, perselingkuhan lebih banyak dilakukan oleh pihak istri ketimbang suami.

Namun, kabar buruknya, presentasi jumlah suami yang berselingkuh tetap stabil dari tahun lalu.

Singkatnya, riset menyimpulkan bahwa jumlah istri yang berselingkuh meningkat hingga 15 persen. Sementara itu, jumlah suami yang melakukan perselingkuhan tetap berada di angka 21 persen seperti tahun lalu.

Menurut pakar hubungan dan pernikahan, Patricia Johnson dan Mark Michaels, hal ini disebabkan oleh karena kemampuan wanita dalam menopang hidup secara finansial menunjukkan kemajuan pesat.

Zaman sekarang, tak sedikit wanita yang menikah memiliki penghasilan lebih besar dari suami mereka.

Johnson dan Michaels mengatakan bahwa penghasilan wanita mengalami peningkatan pesat dibandingkan 20 tahun yang lalu.

Hal ini membuat wanita lebih mandiri dan bisa bertanggung jawab pada diri sendiri, sehingga membuat mereka tidak terlalu mengkhawatirkan perceraian.

“Komunikasi tak lagi menjadi penyebab utama dari perceraian dan perselingkuhan. Peran pria dan wanita dalam pernikahan, acap kali menciderai hubungan yang kurang perhatian,” ujar Johnson dan Michaels.

Temuan ini senada dengan hasil survei yang dikuak oleh American Academy of Matrimonial Lawyers Chicago.

Mereka menemukan, pernikahan kandas akibat perselingkuhan, umumnya dikarenakan pihak istri yang tidak setia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com