Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Model Majalah “Playboy” Ini Akui Sering Dicaci Saat Remaja

Kompas.com - 10/03/2016, 07:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber Nextshark


KOMPAS.com –
Pada bulan Oktober 2015 silam, majalah khusus pria dewasa, Playboy, mengumumkan perubahan konsep konten secara besar-besaran.

Lalu, untuk merayakan edisi ke-62 terakhir dengan halaman nudity, Playboy memilih model dan aktris, Pamela Anderson, untuk berpose seksi di halaman tengah majalah.

Pada bulan Januari 2016, Playboy konsep baru beredar di pasaran. Publik dan penggemar dibuat penasaran dengan isi majalah.

Selain itu, publik juga penasaran siapa model wanita yang akan berpose di sampul majalah tersebut.

Ternyata, model yang terpilih untuk tampil di sampul adalah Sarah McDaniel (19).

Salah satu faktor yang membuat Sarah terpilih adalah jumlah follower Instagramnya yang tinggi dan dia terbilang sangat populer di kalangan muda pengguna aktif media sosial.

Selain itu, pertimbangan lain memilih Sarah adalah keunikan matanya yang cantik dan menarik perhatian.

NEXTSHARK.COM Keunikan Sarah McDaniel yang memiliki dua warna mata yang berbeda.

Mata Sarah memiliki warna yang berbeda, satu mata berwarna coklat terang dan lainnya berwarna biru.

Perbedaan warna mata ini bukan diperoleh dari efek lensa kontak, melainkan Sarah menderita heterochromia iridum, kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki dua warna berbeda.

“Aku tidak pernah berniat menjadi model. Aku pernah memimpikannya di usia 16 tetapi aku tidak pernah menyangka bahwa aku menjadi lebih fokus pada modeling,” ujar Sarah.

“Kira-kira dua tahun lalu, saat aku merasa berani dan percaya diri untuk menjajal dunia model. Aku menjalaninya dengan serius, terutama ketika banyak orang mulai memerhatikanku,” urainya.

Akun Instagram pribadi Sarah memiliki 320.000 followers, tetapi dia tidak menganggap dirinya sebagai Instagram model.

Sebab, menurut dia, jauh sebelum memiliki Instagram, dirinya sudah aktif sebagai model.

Masa remaja penuh tekanan
Lahir di Roseville, California, AS, Sarah menjalani masa kecil dengan sering berpindah-pindah tempat tinggal karena profesi ayahnya sebagai project manager.

Alhasil, Sarah pun tidak pernah memiliki sahabat dan teman dekat selama masa sekolah. Bahkan, dia mengaku sering mendapatkan perilaku buruk dan cacian dari teman sebayanya di sekolah.

“Gigiku dulu berantakan, sebelum akhirnya aku memakai braces. Aku gemuk dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat aku tertekan. Aku tidak mengerti make up. Jadi, aku tidak mengenakannya sepanjang masa remaja,” kenangnya.

NEXTSHARK.COM Sarah McDaniel berpose dalam sebuah pemotretan majalah.

“Aku tidak memiliki teman dekat, apalagi sahabat. Teman-temanku mencela dan mengolok-olokku karena aku tinggi dan aneh. Aku tidak pernah mengerti, apakah mereka jahat karena gigiku, kepribadianku, mereka seperti benci padaku tanpa sebab,” tuturnya.

Sarah juga mengatakan bahwa akhirnya dia memiliki masalah dalam bersosialisasi sehingga lebih banyak menghabiskan wkatu membaca buku seri Lord of the Rings.

“Mungkin itu membuat teman-teman sekolahku takut, ha-ha-ha,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com