Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2016, 21:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Dailymail
 KOMPAS.com -- Berkonsultasi ke terapis seks adalah alternatif terakhir yang biasanya diambil oleh seseorang saat mengalami masalah seksual. 

Tak heran, sebab bukan hanya di Indonesia, bertandang ke terapis seks selama ini masih dianggap sebagai hal yang tabu dan memalukan bagi mayoritas penduduk dunia.  

Gita Ravazzotti, seorang terapis seks dan konselor hubungan dari Sydney, Australia, juga menyatakan bahwa kebanyakan penduduk Australia tak mau membicarakan topik seks.

Mereka merasa tak nyaman saat berbicara hubungan intim karena biasanya berujung membuat kehidupan seksual menjadi tak bahagia. 

"Ada begitu banyak rasa malu saat tak memiliki performa seksual seperti yang orang lain bayangkan. Untuk wanita, lebih kepada penampilan dan bagaimana mereka harusnya terlihat. Untuk pria, lebih kepada stamina," ujar Ravazzotti. 

Enam tanda di mana seseorang harusnya berkonsultasi kepada terapis seks, menurut Ravazzotti, adalah ejakulasi dini, disfungsi ereksi, hasrat seksual yang rendah, tak dapat orgasme, malu mengenai seks, dan tak bahagia dengan kehidupan seksual. 

Ravazzotti menyebutkan, jika akar dari semua masalah  seksual tersebut sebenarnya adalah kurangnya edukasi seks.

"Realitanya, edukasi seks di sejumlah tempat sangat buruk. Orang-orang tak belajar mengenai kenikmatan. Wanita tak pernah diajarkan mengenai klitoris. Anatomi pria diajarkan secara keseluruhan. Hanya bagian reproduksi wanita yang diajarkan," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com