KOMPAS.com -- Gemma Laird dan Pietro Boselli memiliki banyak persamaan, yakni sama-sama berprofesi sebagai pengajar, berwajah rupawan, dan memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang model.
Namun, keduanya memiliki nasib yang berbeda, baik dalam keberlangsungan karier dan dan penerimaan masyarakarb
Boselli, dosen matematika dan model paruh waktu dari Italia memiliki karier cemerlang baik di dunia modeling maupun mengajar.
Tahun ini, Boselli bahkan mendapat kontrak untuk lini busana olahraga, EA7 dari Giorgio Armani.
Keberuntungan tersebut tak lepas dari popularitas Boselli yang meningkat drastis setelah dirinya sempat menjadi topik hangat di media sosial dan disebut guru paling seksi di dunia.
Kehidupan Boselli berbeda dengan Laird yang merupakan asisten pengajar di salah satu Sekolah Dasar di Inggris.
Laird justru harus kehilangan pekerjaan setelah fotonya menjadi model pakaian dalam tersebar viral di internet.
Laird dipecat dengan alasan dirinya membahayakan reputasi sekolah tempatnya bekerja.
"Kepala sekolah mengatakan, tak ingin anak-anak berusia enam tahun berpikir boleh memiliki cita-cita menjadi model. Dia membuatku merasa kotor dan seperti prostitusi. Ini konyol," ujar Laird.
Boselli yang dipuja dan Laird yang dihina. Kemudian, keduanya menjadi sorotan para netizen.
Sebab, banyak netizen yang menggangap jika kasus Laird adalah seksis.
Wanita tak dapat menjadi seorang model sekaligus guru, sedangkan pria bebas melakukan apa saja tanpa penilaian publik yang menghakimi.
Namun, tak sedikit pula netizen yang menjelaskan jika kasus keduanya berbeda.
Laird mengajar anak SD, sedangkan Boselli mengajar mahasiswa.
Jadi, bagaimana menurut Anda, apakah kasus Laird terbilang seksis?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.