Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Cantik PribuMI Terjemahkan Cinta Budaya Indonesia

Kompas.com - 05/04/2016, 11:00 WIB

KOMPAS.com -- Ketika wastra nusantara klasik dipadukan dengan kulit sapi atau reptil berkualitas terbaik dan tak ketinggalan segenap rasa cinta terhadap warisan budaya Indonesia, apa yang terjadi?

Hasilnya, sejumlah koleksi tas dan sepatu premium bernama PribuMI.

PribuMI lahir memberikan warna dan pilihan terbaik di ranah mode, merupakan berkat tangan dingin dan impian dari sosok wanita bernama Ella V. Brizadly.

Rasa cinta Ella pada keindahan kain nusantara mendorongnya untuk mewujudkan mimpi memiliki bisnis berbasis fashion premium di Indonesia.

“Sejak dulu saya memang suka mengoleksi kain-kain tradisional Indonesia yang antik, terutama kain batik kuno. Ketemu yang jual kain batik kuno atau lawasan pasti saya langsung tertarik untuk beli, walaupun belum tentu dipakai, tetapi ada kepuasan dan kebahagian sendiri ketika saya bisa melihat, merasakan, dan memiliki kain-kain tersebut," terang Ella, Owner, Founder, dan Designer, PribuMI, kepada Kompas Female dalam  sesi wawancara eksklusif beberapa waktu lalu.

Seiring waktu, kata Ella, koleksi kain tradisionalnya pun mulai menumpuk dan memenuhi beberapa lemari kain di rumahnya.

Oleh karena harga beli kain itu tidak murah, Ella mengisahkan bahwa akhirnya sang suami pun memberikan ultimatum.  

“Suami saya bilang, tidak boleh beli kain-kain lagi, kalau tidak bermanfaat. Saya pun akhirnya putar otak, bagaimana caranya biar bisa tetap beli kain-kain tradisional yang saya suka, bermanfaat, dan tidak dikomplein suami,” kenangnya.

IST Koleksi tas premium PribuMI

Akhirnya, Ella pun mulai mencoba berkreasi dengan kain tradisional koleksinya dengan membuat karya busana untuk pribadi.

“Ternyata, teman-teman suka dengan motif batik dan desain yang saya kenakan, mereka mulai banyak yang pesan,” imbuhnya.

“Berawal dari situlah, ide menjual sebuah produk fashion hadir. Teman-teman banyak pesan, mereka suka, dan akhirnya mulai menyebar dari mulut ke mulut,” sebutnya.  

Berawal dari merancang dan memproduksi busana dari kain tradisional itu, ide kreatif Ella berkembang untuk menghasilkan karya yang lebih dicintai wanita, yaitu tas dan sepatu.

“Saya tuh kan suka  matching –matching. Jadi, saya coba untuk membuat tas dan sepatu yang serasi dengan busana batik. Ternyata, peminatnya lebih banyak. Kemudian, saya berpikir kenapa tidak diseriuskan bisnis ini,” jelasnya.

Tak menunggu banyak waktu, Ella pun segera mengeksplorasi strategi dan peluang bisnis tas premium dengan kain tradisional dan kulit reptil.

IST Koleksi tas premium dari PribuMI
Alhasil, pada tahun 2011 silam, wanita ramah dan cerdas ini pun berhasil merilis nama PribuMI sebagai label yang memayungi seluruh koleksi tas dan sepatu premium karyanya.

“Saya mulai menjadi produsen dan memasarkan exclusive handbags, footwear, and small leather goods dengan menggunakan bahan dasar kain-kain tradisional Indonesia mulai dari batik, tenun, songket, ulos, dan kain-kain tradisional lainnya yang dipadukan dengan kulit berkualitas premium baik impor maupun lokal,” urainya.

Ella sangat bersyukur bahwa perwujudan mimpi yang berangkat dari rasa cinta pada keindahan kain tradisional Indonesia, dapat diterima oleh pasar lokal dan mancanegara. 

Alhamdulillah hingga sekarang PRibuMI terus berkembang dan diminati pecinta wastra nusantara,” pungkasnya.


Seluruh koleksi PribuMI bisa Anda dapatkan di akun media sosial, Facebook: Pribumi GJ, dan Instagram, @pribumi_id.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com