Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2016, 19:02 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Lima tahun mengibarkan PribuMI, label mode yang fokus merilis koleksi tas dan sepatu dengan kombinasi wastra nusantara klasik serta kulit berkualitas premium, Ella V. Brizadly kian mengenal dan memahami filosofi dari motif kain batik di Indonesia.

Ella, sebelum populer sebagai perancang tas dan sepatu, merupakan seorang karyawan wanita yang gemar mengoleksi kain tradisional kuno.

Menurut Ella, cerita dan pesan yang terkandung dalam sebuah keindahan kain batik selalu memberikannya inspirasi sekaligus semangat untuk terus melestarikan warisan nenek moyang tersebut.

Salah satu motif kain batik yang menurut Ella paling romantis adalah Batik Truntum.

Selain cantik dan klasik, kata Ella, Batik Truntum memiliki arti kembali bermekaran.

“Ceritanya, motif Batik Truntum itu dibuat oleh permaisuri bernama Ratu Kencono atau Ratu Beruk. Jadi, sang ratu terinspirasi dari kilau indah bintang-bintang di langit yang menemani malam sepinya,” jelas Ella saat wawancara eksklusif dengan Kompas Female beberapa waktu lalu.

IST Koleksi sepatu motif batik Truntum dari PribuMI

Lalu, Ella melanjutkan bahwa Ratu Kencono tak hanya ditemani oleh tebaran bintang, tetapi juga kehadiran semerbak Bunga Tanjung.

Alhasil, ketika waktu Ratu Kencono membatik tiba yang biasanya berlangsung di malam hari, dengan segenap rasa cinta, dia pun menghasilkan motif Truntum yang indah.

“Motif Batik Truntum itu merupakan persembahan perwujudan tanda cintanya pada Sang Raja, sebagai simbol kasih sayang suami pada istri,” urainya.

Singkatnya, Ella menambahkan bahwa motif tersebut merupakan simbol dari rasa cinta ratu yang bermekaran dan bersemi sepanjang waktu.

“Kisah yang sungguh cantik,” pungkasnya.

 

Seluruh koleksi tas dan sepatu dari PribuMI bisa Anda tengok dan pesan melalui akun media sosial, Facebook: Pribumi GJ, dan Instagram, @pribumi_id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com