Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2016, 22:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Vox

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda bertanya mengapa warna pink atau merah muda identik dengan wanita dan biru identik dengan pria? Sejarah mengatakan bahwa hal ini bukan tradisi.

Di tahun 1927, majalah Time melakukan survei terhadap pusat belanja terkemuka di Amerika Serikat untuk mengetahui korelasi warna dan jender.

Hasil yang mereka temukan menyatakan bahwa tidak ada warna yang jelas menentukan sebuah jender.

Edisi Juni 1918 majalah profesional Earnshaw’s Infant Department juga menyarankan agar anak perempuan memakai warna biru yang dianggap lebih halus, sedangkan anak laki-laki sebaiknya memakai warna merah muda karena terkesan lebih kuat.

Lalu, setelah perang dunia ke-II, barulah warna pink mendapatkan asosiasi simboliknya, yakni ketika Dwight Eisenhower dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, sang ibu negara Mamie Eisenhower tampil dengan gaun pesta bertatahkan rhinestone dan berwarna merah muda. 

Momen ini menjadi sangat penting karena semasa perang banyak wanita hanya memakai busana yang simpel dan praktis.

Mamie yang merupakan penggemar warna merah muda juga sering tampil di berbagai acara kenegaraan dalam balutan warna tersebut. Surat kabar yang beredar juga mulai  menyebutnya sebagai “Mamie Pink”.

Sedikit demi sedikit, merah mudah pun menjadi warna yang dikenakan oleh wanita elegan. Namun, belum mejadi simbol wanita secara umum hingga akhirnya film Funny Face yang dibintangi Audrey Hepburn dirilis ke pasaran pada tahun 1957.

Dalam film yang sangat popular tersebut, seorang editor majalah yang terinspirasi oleh editor Vogue, Diana Vreeland, menyanyikan lagu berjudul Think Pink.

Salah satu liriknya mengatakan, “buang hitam dan bakar biru!”, dua warna yang paling sering dikenakan wanita pada masa itu.

Sejak itulah, wanita, fiksi maupun nyata, mulai terlihat mengenakan warna merah muda dan warna tersebut menjadi identik dengan jender wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Vox
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com