Kompas.com -- Baru satu tahun menjabat sebagai putri kerajaan Inggris, Princess Charlotte telah berhasil menaikkan penjualan retail negaranya.
Mengikuti jejak kakak, Prince George, dan ibunya, Kate Middleton; Charlotte menjadi pencetus tren mode.
Charlotte memulai kesuksesan ini pada menit pertama dia tampil di publik tahun lalu, tepatnya di depan St. Mary’s Hospital. Sang putri terlihat dalam lingkupan syal bulu domba merino merek GH Hurt & Sons.
Gillian Taylor, cicit dari pendiri GH & Sons, mengatakan bahwa efek dari Charlotte langsung terasa di penjualan online mereka. “Di hari Princess Charlotte dilahirkan, hingga Mei 2015, lebih dari 100.000 orang telah mengunjungi website kami. Penjualan pertama juga langsung datang dalam hitungan menit sejak berita tersebut tayang.”
Menurut Brand Finance, firma yang berspesialisasi dalam menilai label mode, efek Charlotte ini akan mengangkat perekonomian Inggris.
Mereka menilai bahwa kontribusi Charlotte saat ini berada di angka 3,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 61,7 triliun. Sementara itu kontribusi George berjumlah 2.4 miliar poundsterling atau Rp 46.3 triliun.
“Hal ini dapat dimaklumi,” jelas Robert Haigh, direktur marketing dan komunikasi Brand Finance.
“Dikarenakan adanya perbedaan antara ukuran relatif pasar mode wanita dan pria, efek Charlotte dapat dirasakan pada cakupan dan ragam produk yang lebih luas daripada George. Dampaknya adalah kesempatan monetisasi yang lebih tinggi untuk brand ‘Charlotte’ dan nilai yang lebih tinggi.” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.