Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2016, 21:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber Essence

KOMPAS.com – Masih ingatkah Anda, zaman masih sekolah dulu, aturan dari orangtua untuk pulang sebelum waktu makan malam, supaya bisa makan bersama-sama sembari saling mendengarkan cerita masing-masing anggota keluarga lainnya.

Sekarang, rasanya, ritual positif tersebut sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda di era modern ini.

Berdasarkan Washington Post, pada tahun 2015 silam, anak-anak yang masih makan malam bersama keluarga di rumah jumlahnya kurang dari 60 persen. Survei ini maksudnya bertujuan untuk mencari penyebab obesitas di Amerika Serikat.

Namun, penemuan ini justru menjadi bahan pemikiran lain, yakni sudah semakin punahnya kebersamaan makan malam bersama keluarga.

Sebagian besar generasi milenium memang memiliki jadwal sekolah yang sibuk dan mereka yang baru bekerja pun, tampak tergesa-gesa untuk mencapai level puncak sehingga banyak menghabiskan waktu di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan.

Usai bekerja, waktu berlanjut untuk sosialisasi, guna membangun jaringan kerja yang juga penting untuk kemajuan karier di masa depan.

Alhasil, waktu untuk makan malam bersama keluarga semakin berkurang dan perlahan sama sekali tidak ada.

“Umumnya, generasi milenium ini sibuk dan selalu buru-buru mengejar waktu ke sekolah atau kantor, mereka tidak punya waktu untuk menikmati masakan yang sehat dan layak di rumah,” jelas Grace Walton, salah responden survei yang sedang kuliah di John Jay College of Criminal, Washington, AS.

“Makanan cepat saji di restoran adalah solusi mudah. Lagipula, orangtua kami memahami padatnya jadwal sekolah. Cara itu juga memudahkan orangtua, mungkin mereka sudah lelah,” jelas Shariah Sweetney (21), siswi di Hampton University yang menjadi responden survei.

Selain kurangnya waktu, survei juga menemukan budaya media sosial membuat orang malas di rumah karena tampilan makanan yang kurang menarik untuk difoto dan diunggah ke Instagram dan sebagainya.

Alhasil, budaya makan malam di rumah berganti menjadi makan malam di restoran. Kebiasaan ini, tak hanya tidak sehat untuk tubuh, tapi juga menyebabkan generasi milenium tidak memiliki tabungan.

Sekarang, pertanyaannya sederhana saja, apa yang akan kita lakukan mengenai kondisi ini? Apakah ada solusi terbaik untuk kembali membudayakan makan malam bersama keluarga seperti di waktu lalu?

Menurut Dr Dana Rofey dari Children’s Hospital, Boston, makan malam bersama keluarga bisa menurunkan potensi anak mengalami obesitas. Sebab, hidangan yang disajikan oleh ibu, tentunya mengutamakan kebersihan dan nutrisi.

Selain itu, Rofey menambahkan, budaya makan malam juga berpengaruh pada perilaku anak agar terhindar dari penyalahgunaan alkohol dan narkoba.

“Keluarga yang makan bersama memiliki ikatan yang kuat dan saling mendukung,” pungkas Rofey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com