Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Buktikan Jadi Penari Balet Tidak Harus Kurus

Kompas.com - 12/05/2016, 11:03 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Umumnya, sosok seorang ballerina memiliki figur tubuh kurus, tipis, lentur, dan tinggi. Namun, Frostine Shake, seorang penari balet dari Inggris, membuktikan bahwa semua wanita, tipe tubuh apapun, bisa menjadi seorang ballerina.

Frostine merupakan wanita dengan ragam talenta. Selain mampu menari balet, Frostin juga dikenal sebagai model bertubuh plus, perancang busana, dan penata rias.

Frostine, bahkan menciptakan koreografi tarian yang menggabungkan balet dengan tari burlesque yang seksi.

“Aku mulai latihan balet saat usiaku masih enam atau tujuh tahun,” ujar Frostine. “Di usia yang masih kecil, aku sudah tau bahwa aku mencintai dunia tari,”.

Namun, pada usia 16 tahun, Frostine memutuskan untuk melupakan rasa cintanya pada tari balet, karena tekanan dari guru dan teman-teman sebaya untuk diet hingga tubuhnya benar-benar kurus.

“Aku meninggalkan balet saat remaja, aku tidak sanggup menghadapi tekanan untuk mengecilkan tubuhku hingga kurus. Aku seperti mengecewakan guruku. Aku tidak ingin itu semua,” urainya.

Lalu, pada usia 18 tahun, Frostine kembali jatuh cinta pada dunia tari, kali ini tari burlesque.

 “Burlusque mengizinkan semua wanita dengan berbagai tipe tubuh untuk mencintai diri sendiri dan berdansa. Tarian ini membebaskan kami mengekspresikan diri dengan cara positif,” jelasnya.

Seiring waktu, timbul ide untuk mengombinasikan gerakan burlesque dengan gerakan balet yang dia pelajari saat masih kecil.

“Balet mengajarkan disiplin, burlesque mengajarkan kebebasan berekspresi,” imbuhnya.

Frostine mengaku bahwa dirinya belum menjadi penari balet profesional. Namun, tujuannya kembali menekuni balet bukan untuk mencari popularitas, tetapi untuk membuktikan pada wanita lainnya bahwa batasan antara Anda dan mimpi Anda adalah usaha serta kerja keras.

Menurut Frostine, tarian harusnya memang dinikmati untuk mengekspresikan diri, jangan membuatnya sebagai tekanan seperti yang dia alami saat masih remaja dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com