Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2016, 08:15 WIB

KOMPAS.com - Tak sedikit para ibu bekerja kerap diliputi rasa gundah. Di satu sisi dia merasa masih perlu memberi kontribusi bagi keuangan keluarga, namun di sisi lain khawatir dengan perkembangan buah hatinya.

Porsi perhatian pada anak yang terlampau terbatas memberi imbas pada perkembangan si anak. Apalagi jika harus meninggalkan anak dalam kondisi sakit, rasa gundah itu semakin kuat. Kepusingan juga bertambah ketika pengasuh harus pulang kampung.

Anda pernah berada dalam posisi itu? Ya, memang, tak mudah memsrahkan anak-anak pada pengasuh walau hanya sepuluh jam setiap harinya.

Pada saat sama, Anda tetap berusaha mengurus mereka ketika berada di rumah. Semua perlu diurus, mulai menyiapkan sarapan, menemani belajar, dan sebagainya. Sementara itu, pekerjaan Anda di kantor pun menuntut untuk selalu maksimal dan berkondisi prima.

Saat itulah, Anda dan banyak ibu lain terpikir untuk resign, dan mencoba untuk bekerja saja dari rumah. Namun, apakah Anda sudah cukup matang memikirkan alternatif tersebut?

Banyak ibu merasa tergesa-gesa keluar dari kantornya. Keputusan mereka semata didorong oleh aneka beban emosional. Padahal, tanpa persiapan matang, bisa-bisa segalanya malah jadi berantakan. Ujungnya, anak-anak pula yang terkena dampaknya.

Nah, jika Anda berencana untuk resign dan memilih bekerja di rumah, waktu yang tepat adalah ketika sudah menemukan pilihan pekerjaan yang juga tepat, dan pembagian waktu fleksibel.

Untuk menemukan pilihan pekerjaan yang tepat itu, pertimbangan yang perlu Anda buat adalah beban kerja dan income atau pendapatan. Upayakan untuk tidak memilih pekerjaan dengan tuntutan kerja terlalu keras dan terlalu banyak sehingga pada akhirnya lagi-lagi prioritas pada buah hati menjadi terbengkalai.

Selain itu, pilih juga pekerjaan yang memungkinkan Anda bisa mendelegasikan pada orang lain. Sekarang ini, dengan semakin terbukanya kesempatan melalui internet, banyak sekali peluang bekerja dari rumah.

Soal pendapatan, upayakan Anda tidak melulu menyasar pada nominal belaka. Perhitungkan pula arahan dari Robert T. Kiyosaki, yaitu seberapa besar pendapatan yang Anda dapat yang masih bisa diubah menjadi bisnis baru?

Artinya, jangan sampai Anda “diperbudak” oleh waktu kerja Anda, tapi pastikan Anda masih bisa "bernapas" untuk mencari peluang pelebaran bisnis.

Kedua, Anda juga perlu memperhatikan dengan saksama pembagian waktu aktivitas Anda. Pilah tugas-tugas Anda, mulai tugas profesional, urusan kewajiban di rumah, termasuk perkara mengasuh anak. Setelah itu, pastikan Anda bisa membagi waktu tersebut secara fleksibel, sebab poin penting bekerja di rumah adalah terpenuhinya fleksibilitas.

Di buku terbaru Jangan Asal Resign (untuk Ibu Bekerja), ada banyak tips dan pedoman praktis tentang cara bekerja dari rumah. Di sana Anda akan mendapatkan jawaban atas kegundahan tersebut, sebab buku ini memaparkan perencanaan perlu dilakukan seorang ibu untuk bekerja dari rumah, baik sebagai self-employed maupun business owner.

Dalam buku ini, juga dikemukakan tantangan yang akan dihadapi lengkap dengan solusinya. Hal ini dikarenakan, bekerja dari rumah memerlukan persiapan yang matang. Ini bukan sekadar berpindah kantor dari gedung ke rumah, tapi lebih dari itu, ada perubahan cara kerja, dan pola pikir.

Buku karya Aprilina Prastari ini diperkaya dengan wawancara dengan business coach Lyra Puspa dan Valentino Dinsi, juga beberapa narasumber ibu yang sukses setelah resign, baikmenjadi pekerja lepas atau membuka usaha. Berani?

(ADINTO FAJAR/GRASINDO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com