KOMPAS.COM -- Tahukah Anda bahwa ada satu persamaan dari koleksi adibusana Tex Saverio dengan minuman Absolute Elyx? Persamaan inilah yang mendorong kerjasama dari keduanya dalam menetaskan pergelaran adibusana perdana Tex di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (25/5/2016)
Dalam pagelaran tersebut, setiap gaun yang dipresentasikan sangatlah memukau dengan sulaman, hiasan kristal dan mutiara, serta aksesori yang sepadan dari Rinaldy A. Yunardi.
Lebih luar biasanya lagi, dalam jumpa pers yang diadakan di siang harinya di tempat yang sama, Tex mengatakan bahwa setiap detail yang ada pada gaun telah disulam dan dibuat menggunakan tangan.
Dia berkata, “kali ini, saya lebih mengeksplorasi pembuatan couture itu sendiri, hampir setiap baju yang ditampilkan, setiap detailnya, setiap motifnya itu buatan tangan.”
Hal inilah yang menurut Edhi Sumadi, Managing Director PT Pernod Ricard Indonesia, sevisi dengan Absolut Elyx. Craftmanship, kata ajaib ini diulang-ulang oleh Edhi untuk mendeskripsikan kedua nama besar di bidangnya masing-masing tersebut.
Dengan bangga, dia menjelaskan bahwa rahasia kehalusan tekstur Absolut Elyx berasal dari penyulingannya yang dilakukan secara manual di pabrik penyulingan tua di Ahus. Secara turun temurun, teknik ini dipraktekan mengikuti tradisi pembuatan minuman orang Swedia selama ratusan tahun.
“Begitupun adibusana couture, dibuat dengan keahlian craftmanship yang konsisten, sehingga wajar apabila couture dikenal sebagai kasta tertinggi dalam fashion,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.