Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2016, 17:19 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Vogue

KOMPAS.COM -- Setelah Crocs, mahkota bunga adalah salah satu produk mode yang paling mempolarisasi. Namun, akhir-akhir ini, mahkota bunga menjadi sangat populer, terutama di kalangan penggemar festival musik.

Sejarah mahkota bunga dapat ditelusuri hingga berbagai peradaban kuno, mulai dari Yunani, Amerika hingga China. Benda ini juga merupakan aksesori penting bagi beberapa suku asli Amerika yang mengenakannya untuk upacara adat dan untuk Russia dan Hawaii, bagian dari baju adat.

Lalu, hingga kini, mahkota bunga masih memegang andil di dunia mode, seperti yang terlihat di peragaan busana Rodarte untuk musim gugur dan dingin 2016.

Jadi, ada apa dengan mahkota bunga?

Di daerah agraris yang memiliki hubungan erat dengan tanah dan musim, mahkota bunga memiliki makna yang simbolik. Ketika digunakan untuk upacara, mereka menunjukan status dan pencapaian, misalnya mahkota zaitun di pertandingan Olimpik.

Kemudian, bahasa bunga junga mempengaruhi arti mahkota bunga. Dalam sastra Hamlet misalnya, Ophelia berkata, “itu adalah rosemary, untuk mengingat. Ingatlah aku, cintaku. Dan ada juga pansy, mereka untuk berpikir.”

Di masa modern yang sudah melewati era industrialisasi ini, makna mahkota bunga telah berubah. Ia menandakan kerinduan terhadap kehidupan desa yang sederhana dan tenang.

Walaupun, pengantin masih memakainya di kepala hingga sekarang, kita perlu men-kreditkan popularitas mahkota bunga saat ini pada kaum hippie yang menganggap mahkota bunga sebagai hubungan terhadap alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Vogue
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com