Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Biaya Alat Kontrasepsi untuk Semua Remaja di Negara Berkembang?

Kompas.com - 01/06/2016, 10:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.COM -- Menurut studi yang baru saja dipublikasikan dalam jurnal Inggris, Lancet, masalah kesehatan terbesar bagi seluruh wanita di dunia adalah hubungan seks yang tidak aman. Tidak hanya penyakit seksual menular tapi juga kehamilan tidak terencana.

Guttmacher Institute, sebuah institusi yang meneliti dan membuat kebijakan mengenai kesehatan dan hak seksual dan reproduktif, juga baru saja mengeluarkan laporan mereka mengenai biaya yang dibutuhkan untuk memberikan alat kontrasepsi kepada semua remaja berusia reproduktif di negara berkembang.

Secara rata-rata, memberikan alat kontrasepsi gratis pada anak remaja perempuan berusia 15-19 tahun akan menelan biaya 770 juta dollar Amerika atau sekitar Rp. 10,5 triliun setiap tahunnya.

Angka ini berarti setiap anak remaja akan membutuhkan 21 dollar Amerika atau sekitar Rp. 286.000,00.

7 dollar Amerika dibutuhkan untuk biaya langsung seperti upah pekerja kesehatan dan alat kontrasepsi, dan 15 dollar Amerika untuk biaya tidak langsung seperti supervisi dan pelatihan staf serta aktivitas untuk membagikan edukasi dan informasi.

Walaupun sekilas terlihat seperti jumlah yang besar, hal ini, menurut Guttmacher Institute, bisa dicapai secara finansial dan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

Hingga hari ini, ada 23 juta remaja di negara berkembang yang kebutuhan kontrasepsi-nya tidak terpenuhi dan program ini dapat mengurangi sekitar 2,4 juta aborsi yang tidak aman serta 2,1 juta kelahiran tidak terencana.

Mengurangi angka kelahiran tidak terencana juga sangat penting karena komplikasi saat kehamilan dan melahirkan adalah penyebab utama kematian remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com