Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2016, 06:17 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.com -- Ketika orangtua memiliki anak yang berkebutuhan khusus, tidak sedikit dari mereka yang tidak dapat menerima keadaan ini.

Memang bukan hal mudah untuk menerima kenyataan bahwa anak Anda berbeda dengan anak lainnya. Selain itu, mengasuh anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan energi yang ekstra juga. 

Namun, apapun yang terjadi pada anak Anda, mereka tetap buah hati Anda, yang harus selalu dijaga, dipahami dan diterima keadaannya.

Penerimaan terhadap kondisi anak sangatlah penting. Sebab, akan berpengaruh pada pola pengasuhan, dan juga tumbuh kembang anak. 

Seorang Psikolog yang juga Ketua Ikatan Psikologi Klinis, Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog, mengatakan dalam acara kampanye "Nivea #Sentuhanibu", di Jakarta, Kamis (2/6/2016), bahwa dalam proses penerimaan adalah salah satu hal penting yang dinamakan sensitisasi emosi.

"Hal ini menjadi penting, sebab orang Indonesia biasanya kurang ekspresif dan cenderung memendam perasaan negatifnya," ujar Indria.

Dia menyarankan, agar ibu tidak banyak memendam perasaannya. Lebih baik lagi bila perasaan tersebut bisa diutarakan kepada orang lain. Dengan begitu ibu bisa menjadi lebih lega dan dipahami.

Kemudian, lewat penerimaan ini dibutuhkan juga regulasi emosi. Indria menjelaskan bahwa seorang ibu harus bisa mengelola emosinya sendiri.

Sebab, ini adalah salah satu dasar yang penting dalam menangani sang anak.

"Jadi, ketika para ibu ini emosinya tidak stabil, naik turun, tentunya apa yang dilakukan pada anaknya pun menjadi tidak efektif," tambahnya.

Untuk itu, sangat penting bagi semua ibu untuk memahami anaknya. Namun, sebelum hal tersebut bisa dilakukan, seorang ibu harus memahami dirinya sendiri.

Lalu, setelah seorang ibu bisa memahami dirinya sendiri, ia akan menjadi lebih mudah dalam menyesuaikan perasannya, dan pengasuhan akan menjadi lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com