KOMPAS.com – Kala seorang rekan kerja tengah menguji kesabaran Anda dengan sejumlah kebodohan yang mereka lakukan, maka kondisi ini akan menciptakan perputaran hormon dalam tubuh yang merugikan diri sendiri.
Rasa jengkel terhadap perilaku orang lain akan mengirimkan sinyal elektrik pada hormon stres, yaitu kortisol. Parahnya, koneksi ini akan menguraikan stres dalam tubuh dan pikiran.
Seiring waktu dengan semakin banyaknya ancaman dan beban yang Anda hadapi, aktivasi stres dalam tubuh pun semakin cepat terjadi.
Menurut Loretta G. Breuning PhD., penulis buku bertajuk Habits of a Happy Brain: Retrain Your Brain to Boost Your Serotonin, Dopamine, Oxytocin, & Endorphine Levels, ada sejumlah hormon dalam tubuh yang bisa membuat emosi Anda terus memuncak atau mereda akibat pengaruh buruk dari lingkungan sekitar.
Breuning mengatakan bahwa sumber stres dan tekanan yang di alami banyak orang dewasa ini adalah pekerjaan, terutama rekan kerja yang kompetitif, bodoh, dan tidak bertanggungjawab.
Oleh karena itu, Breuning menyarankan Anda melakukan tiga cara berikut ini:
Lawan hormon kortisol
Saat sedang merasa emosi dan merah, tubuh pun memproduksi hormon stres bernama kortisol.
Sayangnya, otak manusia dirancang untuk mawas terhadap ancaman ketika kortisol aktif.
Cara terbaik untuk melawan kortisol ini adalah dengan melakukan hal-hal menyenangkan, seperti misalnya, mendengarkan musik yang menenangkan sehingga emosi menjadi lebih dingin dan reda.
“Saat aku sedang merasa marah dan tegang, aku memilih membuat grafik, memotong sayuran, dan membaca email dari pembacaku. Terkadang, aku memilih stretching sembari menonton film televisi favoritku,” jelas Breuning.
Aktifkan hormon dopamin
Hormon dopamin adalah hormon bahagia yang akan menyingkirkan kortisol dari tubuh Anda.
Jangan biarkan kelakuan rekan kerja yang menjengkelkan membuat produksi dopamin dalam tubuh menyusut dan turun.
Caranya, bangun pikiran positif, tertawa, dan menyanyi untuk mengaktifkan hormon tersebut.