KOMPAS.COM – Organisasi yang memperjuangkan hak asasi binatang (PETA) lagi-lagi menuai protes. Kali ini karena kicauan Twitter-nya yang dinilai menyamakan wanita dengan ayam.
Mengutip presiden organisasi tersebut, Ingrid Newkirk, akun resmi PETA menulis, “Diskriminasi adalah diskriminasi, dan hal itu salah. Walaupun Anda wanita atau pun ayam.”
Di bawah kalimat tersebut juga ada tagar #StateofWoman yang menjadi tren Twitter Selasa minggu kemarin (14/6/2016).
State of Woman adalah konferensi wanita Amerika Serikat pertama di gedung putih. Dihadiri oleh aktivis, politisi dan bintang Hollywood; konferensi ini mengangkat isu kesetaraan jender.
Dalam sekejap, PETA mendapat banyak balasan yang marah dan menyindir baik dari pria maupun wanita.
Akun @mcbinch menulis, “Ini benar-benar terdengar seperti kamu menyamakan wanita dan ayam. Perlukah kita beri mereka (ayam) hak untuk memilih juga?”
@peta this honestly sounds like you're saying women and chicken are the same. Shall we give them voting rights too?
— stebe (@mcbinch) June 14, 2016
Lalu, akun @McAiredale juga menulis, “@peta @Dinahsturtle Bagaimana caranya mendiskriminasikan ayam? Apakah berdasarkan ras, jenis kelamin, tinggi, jender?”
@peta @Dinahsturtle How, pray tell, does one discriminate against a chicken? Is it based on race, sex, height, gender identification?
— Matt McClellan (@McAiredale) June 14, 2016
Ini bukan pertama kalinya PETA dianggap seksis dan misoginis.
Organisasi ini terkenal sering menseksualisasikan wanita sebagai taktik marketing, menyamakan wanita dengan potongan daging, dan pernah membandingkan makan daging dengan kekerasan terhadap wanita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.