Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2016, 20:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Lebaran sudah dekat. Otomatis, banyak di antara Anda yang sudah mempersiapkan baju baru untuk dikenakan di hari kemenangan, Lebaran, bulan depan.

Sebaiknya, sebelum mengenakan baju baru tersebut, Anda cuci terlebih dahlu. Pasalnya, banyak pakar yang mengatakan bahwa penggunakan bahan kimia beracul dalam pengolahan baju, menimbulkan alergi dan dampak negatif lain, terutama pada kulit.

Menurut Lana Hogue, seorang pakar manufaktur busana dan pengajar di Garment Industri 411, mengatakan bahwa baju baru wajib dicuci sebelum Anda kenakan.

“Segala hal yang kontak langsung dengan kulit dan bisa terpapar keringat, harus dibersihkan dan dicuci dulu sebelum dikenakan,” jelas Hogue.

Hogue mengatakan, meski baju tersebut tidak terpapar bakteri, tetapi bahan kimia yang digunakan untuk membuat baju bisa membahayakan diri Anda.  

Kemudian, dia menjabarkan bahwa setiap benang dan kain celup membutuhkan bahan kimia dalam proses pembuatan rok dan kemeja.

Sayangnya, bahan kimia tersebut bisa berimbas negatif terhadap kecantikan kulit, beberapa di antaranya adalah ruam merah, gatal-gatal, kulit radang, dan panu.

“Sebagian besar bahan kimia yang digunakan dalam pewarnaan atau pencelupan kain, dan diakhiri dengan penjahitan benang yang diproses dengan peralatan berputar bisa meninggalkan bahan kimia yang rental melukai kulit,” terangnya.

Selanjutnya, Hogue menjabarkan bahwa proses pembuatan tekstil melibatkan banyak bahan kimia.

“Umumnya tekstil yang dibuat di lingkungan komersial menciptakan hasil tekstil yang telah terekspos dengan pelembab. Kemudian, untuk mencegah tumbuh jamur, bahan kain pun disemprotkan dengan anti-jamur dan cairan kimia untuk membuat kain tidak licin ketika dijahit,” paparnya.

Kemudian, Donald Belsito, seorang profesor dermatologi di Columbia University Medical Center, New York, AS, mengatakan pada The Wall Street Journal bahwa proses pembuatan baju memang rentan terekspos bakteri, mulai dari pabrik, fase penjahitan, hingga sampai di kamar ganti.

Kutu, bakteri, dan jamur, merupakan sumber penyakit kulit yang bisa ditemukan pada baju baru.

“Aku sering memiliki pasien yang memiliki kutu yang didapat dari pertukaran baju baru di ruang ganti. Selain itu, ada sejumlah virus menular yang berpeluang berpindah-pindah dari baju baru,” jelas Belsito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com