Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2016, 20:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber The Cut

KOMPAS.com – Sebuah studi mengenai kebiasaan wanita dalam menjaga lanskap kelamin mereka baru saja dipublikasikan oleh JAMA Dermatology. Studi ini juga menjadi yang pertama untuk mempelajari topik ini.

Setelah mensurvei 3.300 wanita berusia 18 hingga 65 tahun, para peneliti dari University of California San Fransico bahwa 84 persen wanita merapikan “halaman” mereka.

Lalu, wanita-wanita ini biasanya masih muda dan Kaukasia.

Mayoritas (24,4 persen) dari mereka melakukan hal ini sebulan sekali, 24 persen mengaku setiap minggu, 22 persen menjawab setiap tiga hingga enam bulan sekali, dan 5 persen memilih setiap hari.

Sementara itu, 21 persen tidak merapikan bulu kelamin mereka secara reguler.

Para peneliti juga menemukan bahwa mencukur adalah pilihan utama bagi kebanyakan wanita (61 persen), diikuti dengan merapikan menggunakan gunting (18 persen), pencukur elektrik (12 persen), dan yang mengejutkan, hanya 5 persen memilih waxing.

Padahal, artikel di majalah seringkali mengatakan bahwa Brazilian waxing sangat populer dan hampir menjadi sebuah kepercayaan bagi banyak wanita.

Di samping kebiasaan, studi ini juga ingin mempelajari alasan wanita merapikan bulu kelamin mereka, walaupun hal tersebut bisa berakibat luka atau iritasi dan kebanyakan dermatologis tidak menyarankan mencukur habis kemaluan.

Rupanya, walaupun 59 persen beralasan kebersihan, 20 persen atau satu dari lima wanita menjawab bahwa mereka melakukannya karena pasangan mereka lebih suka demikian.

Tami Rowen, penulis utama studi ini, mengatakan, “Yang paling jelas dari studi ini adalah wanita merapikan kemaluan mereka karena berbagai tekanan eksternal yang semakin meningkat selama dekade terakhir.”

Tekanan ini termasuk pornografi yang menunjukkan kelamin tanpa bulu, majalah, dan televisi, pungkas Rowen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Cut
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com