Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Buku Pelajaran China ini Membuat Banyak Orang Marah?

Kompas.com - 05/07/2016, 20:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Wanita muda yang berhubungan seks sebelum menikah adalah mahluk yang tidak bermoral. Seorang wanita yang memberikan tubuhnya demi cinta akan membuat cinta pria yang “menaklukkannya” berkurang.

Lalu, hubungan seks sebelum menikah memiliki efek negatif yang luar biasa pada psikologi dan fisik wanita.

Ini adalah beberapa dari hal-hal kontroversial yang diungkapkan oleh buku pelajaran China, Edukasi Seksual Ilmiah untuk Murid Senior Sekolah Menengah Pertama.

Buku pelajaran yang disetujui oleh departemen edukasi tahap provinsi ini menyebabkan kemarahan publik di media sosial.

Debat online ini dimulai ketika seorang guru asal Guangdong, China, Zhong Guangquan, mengunggah foto buku pelajaran tersebut ke Weibo.

Diwawancarai oleh website China, Sixth Tone, Zhong mengatakan, “Aku sangat marah ketika membaca buku pelajaran tersebut. Konsepnya sangat terbelakang dan semua komentar negatif diarahkan pada anak perempuan.”

Seorang pengguna Weibo lain setuju, “Ini membuatku jijik, sebagai pria aku tidak bisa menerima hal ini. Jika kamu ingin wanita berhenti berhubungan seks sebelum menikah, beritahukan hal yang sama pada pria.”

Kemudian, seorang advokat hak perempuan, Xiao Meili, mengatakan bahwa isi buku tersebut menunjukkan pemikiran tradisional China yang berbahaya untuk wanita China modern.

Dia berkata, “Kata-kata ini akan menyakiti anak perempuan, buku ini mengobyektifikasikan wanita. Mereka menganggap wanita sebagai barang, sebuah aset.”

Secara luas, buku yang diberikan pada murid Jiangxi di tahun 2004 ini juga dinilai basi dan menunjukkan sikap sistem sekolah yang tidak sesuai dengan rakyat China modern.

Di tahun 2012, sebuah survei yang dipublikasikan oleh majalah dari pemerintah China menunjukkan bahwa 70 persen rakyat China pernah berhubungan seks sebelum menikah. Angka tersebut hanya naik 15 persen dibandingkan penelitian di tahun 1989.

Setelah dipermalukan di internet, penerbit buku pelajaran tersebut, Grup Penerbit Abad-21, memberitahu Sixth Tone bahwa buku itu akan direvisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com