Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Putri Salju Bisa Berdampak Buruk pada Anak Perempuan?

Kompas.com - 07/07/2016, 20:03 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com – Sebuah studi menyimpulkan bahwa anak-anak perempuan yang terlalu sering bermain dan menonton film Disney mengenai Snow White atau Putri Salju, Cinderella, dan sebagainya, tumbuh dengan rasa menghargai diri sendiri yang rendah.

Studi yang digagas oleh Brigham Young University (BYU) mengungkapkan bahwa anak perempuan yang hobi menonton film putri Disney dan terekspos dengan kehidupan fiktif para putri tersebut, berpotensi tidak percaya diri dan rentan mengalami streotipe jender.

Studi yang dipimpin oleh Sarah M. Coyne, seorang profesor kehidupan keluarga mempelajari 198 anak usia pra sekolah yang sering berinteraksi dengan putri Disney, baik lewat buku cerita, mainan, suvenir, dan film.

Kemudian Coyne mengevaluasi perilaku mereka selama satu tahun melalui laporan dari orangtua dan guru.

Para responden anak juga diminta untuk mengurutkan mainan favorit mereka secara umum.

Peneliti menemukan bahwa 96 persen anak perempuan dan 87 persen anak lelaki  pernah atau sering bermain segala hal berkaitan dengan Putri Disney.

Lalu, sebanyak 61 persen anak perempuan bermain Putri Disney satu pekan sekali, dan empat persen anak lelaki yang bermain mainan serupa.

Kebiasaan bermain dengan Putri Disney ini berpengaruh pada perilaku seluruh responden anak pada tahun berikutnya.

Ternyata, studi menemukan pengaruh Putri Disney cenderung lebih positif pada anak lelaki, mereka lebih menghargai perbedaan penampilan pada wanita dan lebih penolong.

Namun, dampak buruk jelas terlihat pada pertumbuhan anak perempuan. Pasalnya, peneliti membeberkan bahwa sebagian besar anak perempuan begitu rendah menghargai diri sendiri dan tidak percaya diri.

Selain putri Disney, salah satu mainan yang diklaim memberikan pengaruh sangat buruk pada anak perempuan adalah boneka Barbie.

Peggy Orenstein melalui bukunya, Cinderellla Ate My Daughter, anak perempuan yang terobsesi pada Barbie berpeluang mengalami gangguan makan dan memiliki pribadi minder saat remaja.

Kemudian, penelitian ini juga mengingatkan bahwa film Disney yang lebih menunjukkan kehebatan pangeran ketimbang putri, sangat berpotensi menumbuhkan sifat pengecut, lemah, dan tidak mandiri pada anak perempuan.

Jadi, apa yang harus dilakukan oleh orangtua mengenai hasil penelitian ini?

Coyne mengatakan pada BYU bahwa jawabannya sangatlah sederhana.

“Ajari anak untuk aktif dan banyak beraktivitas di luar rumah. Lalu, jangan hanya membelikan mainan boneka putri Disney tapi perkenalkan juga pada mainan lain yang lebih edukatif serta merangsang kecerdasannya,” urai Coyne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com