Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan yang Halangi Anda Hidup Kaya Raya

Kompas.com - 11/07/2016, 11:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com — Penulis bernama Thomas C Corley menghabiskan lima tahun untuk mempelajari kehidupan orang-orang kaya dan miskin.

Kaum kaya yang dimaksud oleh Corley adalah pengusaha yang sukses karena usaha sendiri dan karyawan level menengah ke atas dalam perusahaan. Umumnya, mereka memiliki penghasilan serta aset tahunan mencapai 3,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 42 miliar dalam setahun.

Sementara itu, kaum miskin yang didefinisikan Corley adalah mereka yang hanya memiliki aset kurang dari 5.000 dollar AS atau lebih kurang Rp 60 juta.

Menurut Corley, penyebab sebagian orang berhasil menjadi kaya dan sebagian lainnya tetap hidup miskin adalah kebiasaan serta gaya hidup.

Dalam bukunya yang bertajuk Change Your Habits, Change Your Life, Corley mengungkapkan lima kebiasaan yang merentangkan orang kaya dan orang miskin.

Berikut uraiannya:

Judi

“Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan dan kekayaan,” tulis Corley.

“Sukses secara finansial itu membutuhkan waktu, membutuhkan inisiatif, dan kerja keras. Mereka yang hobi berjudi memiliki pemikiran bisa cepat kaya, benar-benar salah,” urainya.

Menurut studi yang dipimpin oleh Corley, sebanyak 52 persen orang miskin berjudi pada pertandingan olahraga, satu kali dalam sepekan, 72 persen bermain lotere setiap mingu.

Sebaliknya, lebih kurang 84 persen orang kaya tidak suka berjudi dan 94 persen tidak juga bermain lotere.  

“Orang kaya yang sukses karena usaha sendiri tidak pernah tergoda pada skema kekayaan instan. Mereka menciptakan kebiasaan hidup yang bisa mengantarkan mereka pada tujuan sukses dalam hidup,” bebernya.

Selektif pada lingkungan sekitar

Sebanyak 87 persen orang kaya yang dipelajari oleh Corley menyortir diri dari orang-orang yang memberikan energi negatif dan menghalangi mereka dari tujuan sukses.

“Orang-orang kaya punya kebiasaan untuk tidak bersahabat dengan ‘racun’ dan negatif,” ujar Corley.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com