KOMPAS.com — Maraknya kasus kekerasan seksual memiliki efek yang cukup besar bagi wanita, baik anak-anak di bawah usia 18 tahun maupun wanita dewasa.
Seperti yang diungkapkan oleh hasil survei dari Lentera Sintas Indonesia dan Magdalene.co, yang bekerja sama dengan Change.org Indonesia, sebesar 57 persen dari 25.213 responden mengaku bahwa pelaku pelecehan seksual, terutama pada pelecehan fisik, adalah orang terdekat.
Hal ini menyebabkan korban menjadi trauma dan tidak mau bicara.
"Sebab, keyakinan terhadap keluarga atau orang terdekat yang seharusnya melindungi korban dicemari oleh orang yang jahat," ujar Mariana Amirudin, Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, kepada Kompas.com saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Dia menambahkan bahwa situasi ini membuat seseorang trauma dan sulit melupakan kejadian tersebut.
Sementara itu, kekerasan seksual yang dilakukan pada anak berusia di bawah 18 tahun juga memiliki efek yang panjang.
"Efeknya pada anak-anak (yang) misalnya masih duduk di bangku SD, ada pada sisi psikologis jangka panjang," ungkap Wulan Danoekoesoemo, Direktur Eksekutif Lentera Sintas Indonesia, kepada Kompas.com.
Menurut dia, efek pada psikologis anak tersebut juga akan terus berlangsung seumur hidup apabila anak-anak mendapatkan paksaan.
"Maka dari itu, kita pun sangat berharap adanya pendampingan dan layanan kepada korban kekerasan seksual," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.