Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Kata yang Tidak Boleh Diucapkan Saat Bertengkar

Kompas.com - 29/07/2016, 16:09 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Bertengkar adalah suatu hal yang wajar dalam hubungan. Bahkan, banyak pakar yang mengatakan bahwa argumen adalah tanda hubungan yang sehat.

Sebab, walaupun sangat cocok satu sama lain, Anda dan pasangan adalah individu yang berbeda dan memiliki opini masing-masing.

Namun, rupanya ada satu kata yang tidak boleh diucapkan ketika bertengkar dengan pasangan, yaitu "seharusnya".

Hal ini dicetuskan oleh seorang terapis pasangan dan penulis buku Jeffrey Benstein dalam artikelnya di Psychology Today.

Sering kali kita memaksakan kehendak kita dan memojokkan pasangan dengan kata "seharusnya".

Bahkan, ketika kita tidak mengucapkannya, berpikir bahwa pasangan "seharusnya" melakukan sesuatu akan muncul dalam nada dan perilaku kita.

Bernstein menulis, "Berpikir bahwa orang yang Anda cintai 'seharusnya' melakukan sesuatu, atau berada di posisi yang menerima kata 'seharusnya' menciptakan energi negatif yang, seiring berjalannya waktu, bisa menjadi racun dalam hubungan, terutama hubungan cinta."

Dia lalu menyarankan Anda untuk menghindari kata ini saat bertengkar dan mengubahnya menjadi permintaan. Sebagai contoh adalah mengubah kalimat, "Kamu seharusnya tahu perasaanku" menjadi "Aku ingin kamu mendengarkan perasaanku."

Memang sulit untuk tiba-tiba mengubah tata bahasa, sikap, perilaku, dan cara berpikir.

Akan tetapi, Bernstein menjanjikan hubungan yang lebih erat dan damai bila Anda dan pasangan berkomitmen untuk menghindari kata "seharusnya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com