Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Jadi Kendala buat Wanita Pengusaha Indonesia

Kompas.com - 29/07/2016, 19:45 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — "Indonesia ini sistem budayanya adalah patriarki," kata Nita Yudi, Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) kepada Kompas.com di Editors Roundtable yang diadakan di Restoran Seribu Rasa Menteng, Jakarta, Kamis kemarin (28/7/2016).

Kalimat tersebut menggambarkan kenyataan yang menyedihkan, tetapi tidak dapat dimungkiri bagi wanita Indonesia.

"Laki-laki memegang kekuasaan (dan) perempuan orang nomor dua," ungkapnya.

Nita lalu mengutip sebuah sentimen yang dirasakan wanita. "Perempuan enggakusah sekolah tinggi-tinggi. Sampai SMP saja, nanti tohkerja di dapur juga," ujarnya.

Budaya inilah yang menjadi kendala utama untuk calon wanita pengusaha di Indonesia, dengan kurangnya edukasi dan informasi serta diksriminasi dalam pembagian warisan, membelenggu kaki wanita dalam berbisnis.

"Karena kurangnya edukasi dan informasi, dia (wanita) jadi tidak tahu kalau mau pinjam permodalan dari bank itu bagaimana sih. Dia juga tidak punya cukup kolateral karena tidak punya warisan dan kurang wawasan karena hanya (sekolah) sampai SMP saja," katanya.

Lalu, walaupun wanita berhasil memulai usahanya, budaya masih menghambat wanita dengan menurunkan kepercayaan diri mereka. Padahal, wanita pengusaha harus berhadapan dengan komunitas dan pembeli.

"Bagaimana dia mau menjajakan produknya kalau dia sendiri tidak pede?" ujarnya.

Untungnya, ada satu hal yang bisa menjadi solusi dari masalah pendidikan dan informasi ini.

Dengan adanya teknologi seperti internet, Nita percaya bahwa wanita dapat belajar dan memperluas pengetahuannya.

"Jadi, sebenarnya, kendala perempuan saat ini hanya di budaya. Kalau dari teknologi dan informasi, selama dia mau belajar secara online, saya rasa tidak ada masalah," kata Nita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com