Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Hubungan Jatuh Cinta dan Performa Kerja Karyawan?

Kompas.com - 04/08/2016, 19:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com –- Jatuh cinta memang sangat menyenangkan. Rasanya, dalam pikiran Anda hanya ada bayangan indah dan membahagiakan.

Hati berdebar-debar dan senyum tersungging manis ketika melihat si dia, merupakan sindrom jatuh cinta yang membuat candu.

Namun, Anda harus waspada jangan sampai rasa jatuh cinta tersebut bergulir terlalu dalam dan berlebihan.

Efeknya membahayakan karier dan ambisi Anda dalam mewujudkan cita-cita sesuai rencana.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Motivation and Emotion, karyawan yang tengah jatuh cinta mengalami penurunan produktivitas.

Studi yang digagas oleh peneliti bernama Henk van Steenbergen dari Leiden University dan University of Maryland, mempelajari fenomena jatuh cinta terhadap 43 partisipan.

Seluruh partisipan itu telah menjalani hubungan asmara setidaknya kurang dari enam bulan. Artinya, mereka baru saja membangun hubungan dengan pasangan.

Peneliti memberikan tugas pada partisipan untuk menyelesaikan tugas, menghapal informasi, menyampaikan informasi, dan menyusun rencana.

Ternyata, hasil studi memperlihatkan bahwa partisipan yang sedang jatuh cinta membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan tugas.

Kondisi ini berhubungan dengan kemampuan kontrol kognitif.

“Level hasrat dan gairah yang dirasakan oleh mereka yang tengah jatuh cinta mempengaruhi kontrol kognitif,” jelas Steenbergen.

Singkatnya, pikiran dan emosi mereka yang sedang jatuh cinta begitu terkonsumsi dengan perasaan terhadap pasangan.

Steenberg mengatakan bahwa terjadi pengalihan penyimpanan memori di otak.

“Kondisi ini bisa saja tejradi karena adanya dorongan lain yang membuat kontrol diri menurun dan prioritas berganti secara natural. Intinya, ketika otak Anda selalu memikirkan cinta, otak pun jadi sulit berkonsentrasi dengan hal lain,” urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com