Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2016, 19:05 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.com – Pada umumnya, pasangan Indonesia menggunakan cincin sebagai simbol pertunangan dan pernikahan mereka. Namun, apakah boleh menggunakan perhiasan lainnya untuk dijadikan simbol pertunangan dan pernikahan?

Pertanyaan ini dijawab oleh Devi Cahyadi yang merupakan Head of Product Management Frank & co dalam acara Jakarta Wedding Festival, Jumat (19/8/2016).

Dia mengatakan kepada Kompas.com bahwa hal seperti ini sebenarnya tidak masalah, tergantung dari persetujuan keluarga kedua belah pihak. Sebab, masing-masing keluarga juga memiliki tradisi yang berbeda.

“Kalau seperti saya yang berasal dari keluarga chinese, biasanya kalau pertunangan menggunakan kalung atau liontin,” ujarnya.

Dia melanjutkan, ketika pernikahan nanti barulah pasangan Tionghoa menggunakan cincin sebagai simbol pengikat pengantin.

“Sebenarnya tidak ada aturan yang mutlak untuk hal ini, ini kekayaan budaya kita yang beragam,” tambahnya.

Untuk itu, memilih perhiasan sebagi simbol pertunangan dan pernikahan dikembalikan lagi kepada budaya kerluarga masing-masing.

Akan tetapi, di Indonesia sendiri, menurut Devi, segalanya telah menjadi "kebarat-baratan", sehingga semua acara penting menggunakan cincin. Padahal, pasangan juga bisa menggunakan liontin, gelang, anting, atau perhiasan lainnya.

Anda pun bisa memilih sendiri perhiasan yang akan digunakan sebagai simbol pertunangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com