Baru 10 Tahun, Anak Ini Sukses Rancang Busana untuk Pekan Mode New York

KOMPAS.com — Egypt Ufele memang masih berusia 10 tahun. Namun, prestasinya di ranah mode dunia sudah bisa disejajarkan dengan nama besar lainnya.

Pasalnya, anak yang akrab disapa Ify ini berhasil memamerkan koleksi busana karya sendiri di Pekan Mode New York.

Tak sembarang perancang busana, Ify digadang sebagai perancang fenomenal karena merancang busana yang memberikan nilai diri positif pada wanita dewasa.

Ternyata, semangat dan antusias Ify dalam berkarya datang dari hinaan teman seusianya.

Teman-teman Ify setiap hari selalu mengejeknya gendut dan buruk setiap hari di sekolah.

Alih-alih merasa sedih dan depresi, Ify malah membangun semangat mengejar cita-cita untuk membuktikan bahwa dia lebih dari hinaan teman-temannya tersebut.

Ify merancang busana untuk semua bentuk tubuh wanita, kurus, hingga berisi. Dia mengatakan ingin membangun rasa percaya diri semua wanita.

Pesan di balik semua rancangan Ify adalah wanita harus mencintai diri sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain, apalagi opini-opini yang menjatuhkan harga diri.

Selain itu, keunikan busana Ify adalah corak dan motif khas Afrika yang eksotis menyempurnakan gaya rancang sehingga tercipta pilihan busana trendi sekaligus nyaman.

Berkat pesan dan motivasi positif yang menjadi inspirasi rancangan, Ify pun terpilih untuk tampil di Pekan Mode New York.

Hebatnya, dia berdampingan dengan 150 perancang busana lain yang telah memiliki nama dan reputasi jaminan pada industri mode.

Keinginan dan cita-cita sebagai perancang busana telah "menghantui" Ify semenjak masih kecil.

Kebiasaan menemani dan memperhatikan sang nenek menjahit semakin memupuk hasrat berkarya dan bekerja sebagai perancang busana.

Membuatkan dan menjahitkan gaun untuk koleksi bonekanya menjadi "sekolah" merancang busana pertama untuk Ify.

Ketika anak-anak lain bermain di luar rumah, Ify memilih untuk belajar menggambar sketsa, membuat pola, dan menjahit gaun boneka.

Ify mengaku bahwa dia tidak melakukannya karena ambisi, tetapi lebih kepada rasa bahagia menyempurnakan teknik menjahit dan merancang busana.